Pentas Ketoprak di Hutan Randublatung 3: Tempat yang Sarat Mistik

photo author
- Rabu, 13 Oktober 2021 | 22:00 WIB
Ada anjing mirip serigala minum air sendang. (Ilustrasi Pramono Estu)
Ada anjing mirip serigala minum air sendang. (Ilustrasi Pramono Estu)

SAMINGUN tentu berfikir, yang menjamu mereka adalah utusan pak Yanto meski malam itu tak nampak batang hidungnya. Setelah berunding, Samingun, Jalu dan Bima berinisiatif menemui pak Yanto.

“Benarkah kalian semalam suntuk telah menggelar pementasan ketoprak?”
“Benar pak, kami sudah menampilkan pementasan ketoprak.”
“Sayangnya kalian pentas bukan di acara saya.”

“Mohon maaf pak ini semua di luar kuasa kami.”
“Tapi aneh jika kalian pentas di tempat lain rasanya tidak mungkin. Karena desa ini satu-satunya yang mengadakan pementasan ketoprak.”

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 24: Istri Pertama Syukuran Menyambut Kehamilan

Mereka semakin bingung, rasanya tidak mungkin jika salah pentas. Memang sudah banyak sekali yang kerap tersasar di dalam hutan. Mereka sempat berfikir kejadian tersebut merupakan ulah jahil dari penunggu hutan.

Ojek online pun kerap kali menerima orderan fiktif di dalam hutan. Pak Yanto akhirnya bisa menerima dengan besar hati.

Ketika perjalanan pulang mereka tiba-tiba teringat perkataan pak Yanto bahwa Randublatung sarat akan mistik. Di tempat tersebut juga banyak terdapat situs yang dikeramatkan.

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 30: Hidup Berkecukupan Namun Tak Suka Bermewah-mewah

Hal tersebut tentu membuat mereka semakin penasaran. Mereka akhirnya mengunjungi salah satu situs keramat yang bernama Pertapaan Mundu.

“Kalau tidak salah Pertapaan Mundu tidak jauh jaraknya dari Kantor KPH Randublatung” ucap Bima.

“Ya betul sekitar 9 Km,” sahut Jalu.
“Semoga kita tak tersasar lagi,” keluh Samingun.

Baca Juga: Saparan Merti Dusun Krandegan 4: Memberi Saweran dan Membayar Nadar Jadi Kewajiban

Pertapaan Mundu merupakan situs bersejarah tempat pertapaan Kaki Soreng dan Nini soreng.
Mereka adalah pasangan suami istri yang membabat alas hingga menjadi sebuah dusun yang kini dikenal dengan nama Dusun Mundu. Adapun luasnya kurang lebih mencapai 0,25 ha.

Tempat ini begitu dikeramatkan oleh penduduk setempat. Di sekitar situs mereka menemukan sebuah mata air. Terdapat dua mata air yang bernama Sendang Lanang dan Sendang Wedo.

Biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Tak lama mereka dikejutkan dengan kedatangan seekor anjing. Ukurannya begitu besar dengan bulu yang begitu lebat serupa srigala.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X