Penyesalan selalu datang belakangan

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah Penyesalan selalu datang belakangan (Sibhe)
Ilustrasi cerita hidayah Penyesalan selalu datang belakangan (Sibhe)

"Ada apa ini, Pak," tanya Tarjo saat di dalam mobil.

"Pak Tarjo, mohon tabah ya... anak Pak Tarjo mengalami musibah," jawab seorang bapak.

Dada Tarjo pun berdesir mendengar ucapan tersebut. Meskipun ada sedikit pengaruh minuman keras, tapi Tarjo bisa merasakan ada sesuatu yang gawat telah menimpa anaknya.

Benar juga. Sesampai di rumah sakit, Tarjo melihat di antara kerumunan orang ada istrinya yang menangis sesenggukan di pelukan seorang ibu lain. Dengan tergopoh-gopoh, Tarjo menghampiri istrinya. Seketika itu pula, pecah tangis sang istri tak tertahankan lagi.

"Anak kita...Pak....anak kita," kata Bu Tarjo sambil meraung-raung.

"Ada apa dengan anak kita, Bu."

Seorang tokoh di kampungnya lantas menuntun Pak Tarjo ke sebuah sudut dan diajak duduk.

"Pak Tarjo, anak bapak meninggal dunia karena menenggak minuman keras oplosan bersama teman-temannya."

Mendengar ucapan tersebut, meski disampaikan dengan pelan, namun terasa seperti sambaran geledek menimpa kepala Tarjo. Dunia terasa berputar.

Tidak ada tangis yang meledak, namun air mata Tarjo terlihat berkaca-kaca. Dia merasa selama ini memang tak pernah memperhatikan anak-anak dan istrinya.

Namun ketika melihat kenyataan, sekarang salah satu anaknya meninggal karena menenggak miras, maka hati Tarjo terasa hampa. Ada sesuatu yang dirasakannya, yakni berupa sebuah penyesalan yang mendalam.

"Astagfirullahaladzim," lirih Tarjo berucap. Kata-kata yang selama ini jarang dan nyaris tak pernah keluar dari mulutnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X