Bagikan daging berlebih untuk bahagiakan warga di Hari Raya Idul Adha

photo author
- Senin, 20 Mei 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah bagikan daging berlebih untuk bahagiakan warga di Hari Raya Idul Adha (Sibhe)
Ilustrasi cerita hidayah bagikan daging berlebih untuk bahagiakan warga di Hari Raya Idul Adha (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Cerita hidayah di Hari Raya Idul Adha bagikan daging berlebih tak lain untuk bahagiakan warga sekitar.

Idul Adha tahun ini keluarga Jemi (semua nama disamarakan) menyembelih sepertujuh sapi. Jemi sudah mempersiapkan untuk membeli hewan kurban selama satu tahun. Ia menabung Rp 300.000 setiap bulan. Ia meminta bantuan istrinya untuk menitipkan uang tersebut.

"Bu titip ya, tolong disimpan baik-baik," kata Jemi kepada istrinya, Aminah sembari memberikan uang tersebut. Hal itu rutin dilakukan setiap bulan selama satu tahun.

Baca Juga: Cerita hidayah gara-gara hobi yang menyesatkan harus menerima kenyataan kena PHK dari pekerjaan yang mapan

Hingga akhirnya hari Idul Adha pun tiba. Sapi kurban ia bersama 6 orang lain disembelih. Seperti biasanya, sohibul kurban mendapatkan daging yang lumayan banyak.

Ketika diantarkan daging hak keluarga Jemi, istrinya terkaget. Rupanya dagingnya cukup banyak. Tak ingin busuk, daging segera dimasukkan ke freezer kulkas.

Hari itu keluarga Jemi bersantap dengan daging sapi yang dihidangkan aneka rupa. Satu dua hari mereka bisa menikmati. Menginjak hari ketiga ada kebosanan.

"Kalau tiap hari makan daging sapi terus bosan dan tidak baik juga bagi kesehatan. Sementara jumlah daging sapi masih banyak sekali di freezer," kata Aminah saat ngobrol santai dengan Jemi di teras rumah.

Baca Juga: Resmi Berpisah, Jurgen Klopp Umumkan Arne Slot sebagai Pelatih Baru Liverpool

Jemi pun melontarkan ide untuk mengolah daging sapi itu menjadi abon. Kebetulan ia memiliki kenalan yang bisa mengolah daging sapi jadi abon. "Biar bisa tahan lama," kata Jemi.

Akhirnya sisa daging yang lebih dari 4 kilogram itu diolah menjadi abon. Meski harus mengeluarkan uang, tapi Jemi tidak mempersoalkannya.

"Bagaimana nanti kalau kita bagikan abon ini di kampung. Nanti bapak cari waktu libur. Ya supaya ada manfaatnya. Kita ambil sedikit saja," usul Aminah. Jemi pun menyetujui.

Akhirnya sisa daging kurban itu diolah jadi abon. Dua pekan berikutnya, Jemi mengambil cuti di kantornya.

Baca Juga: Sepuluh kedudukan dan kemuliaan masjid, di antaranya hanya orang-orang beriman saja yang pantas memakmurkan masjid

Mereka sekeluarga pergi ke kampung halaman dengan membawa abon yang sudah dikemas. Jemi juga sudah memberitahukan kepada keluarga di rumah agar warga diberi tahu saat pembagian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X