Lalu lintas hewan kurban yang masuk DIY semakin meningkat jelang Idul Adha, DPKP DIY tingkatkan pengawasan

photo author
- Rabu, 15 Mei 2024 | 17:55 WIB
Ilustrasi.  Hewan kurban (Bambang Purwanto)
Ilustrasi. Hewan kurban (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Erna Rusmiyati, mengatakan pihaknya melakukan peningkatan pengawasan di tujuh pos lalu lintas ternak (PLLT) di perbatasan DIY.

Peningkatan pengawasan itu dilakukan karena lalu lintas hewan kurban yang masuk dari luar daerah menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah semakin meningkat.

"Ada peningkatan pengawasan memang. Ini kan tugas kami setiap tahun untuk mengamankan masyarakat DIY dalam mengonsumsi daging kurban," kata Erna, di Yogya, Rabu (15/5/2024).

Erna menyebutkan, tujuh pos tersebar di Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunungkidul tersebut, dijaga petugas secara bergantian pagi hingga malam hari.

Baca Juga: Jelang Pilgub Jateng 2024, Baliho Bolone Mas Luthfi Dukung Nyalon Gubernur Jawa Tengah Bermunculan di Karanganyar

Hewan kurban, baik sapi, kambing, maupun domba yang diangkut melintasi pos tersebut bakal diperiksa kelengkapan surat legalitas serta surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) .

"Harus ada SKKH daerah asal dan ada izin masuk dari wilayah setempat," ujar dia seperti dilansir antara.

Menurut Erna, pengetatan pengawasan tersebut untuk mencegah penularan penyakit pada hewan kurban di DIY, baik antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), dan lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.

Selain di tujuh pos pengawasan tersebut, kata dia lagi, instansi terkait di level kabupaten juga diminta mewaspadai lalu lintas ternak, utamanya di jalan-jalan tikus yang aksesnya lebih banyak.

Baca Juga: Trik memasarkan hewan kurban ala pria asal Bantul, datangkan SPG di komplek kandang hingga beri bonus sate kambing

Dengan pengawasan berlapis tersebut diharapkan hewan luar daerah yang lolos pengawasan di pos perbatasan, tetap terjaring pemeriksaan, bahkan ketika sampai di pasar atau tempat penjualan hewan kurban.

"Harusnya petugas di kabupaten lebih disibukkan, kalau kami di provinsi kan yang di tujuh titik perbatasan saja," kata dia.

Berdasarkan laporan dari kabupaten, menurut dia, saat ini sudah tidak ada kasus ternak terjangkit antraks di DIY setelah terakhir muncul di Gunungkidul pada Maret 2024.

Demikian pula dengan penyakit PMK serta LSD, menurut dia, sudah tidak ada laporan lonjakan kasus.

Baca Juga: Peluang Kembalinya Para Mantan Pemain PSS Sleman Masih Gelap

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X