Mengikuti ajakan penceramah salat Jumat untuk menata salat lima waktu hidup pun berubah lebih baik

photo author
- Sabtu, 18 Mei 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah mengikuti ajakan penceramah salat Jumat untuk menata salat lima waktu hidup pun berubah lebih baik          (Sibhe)
Ilustrasi cerita hidayah mengikuti ajakan penceramah salat Jumat untuk menata salat lima waktu hidup pun berubah lebih baik (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Cerita hidayah setelah mengikuti ajakan penceramah salat Jumat untuk menata salat lima waktu maka hidup pun berubah jadi lebih baik.

Kotbah salat Jumat yang disampaikan penceramah menggelitik rasa penasaran Wendi (semua nama disamarkan). Penceramah menyampaikan materi dengan bahasa yang sederhana dan menarik. Dia mengulas soal menata salat lima waktu tertib dan berjamaah di masjid atau musala.

"Kalau kita berhasil menata salat kita, maka hidup kita pun secara tidak langsung akan tertata. Sebab, salat itu urusannya dengan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengurusi makhluknya. Artinya ketika kita menata salat kita maka Allah SWT akan menata hidup kita," kata sang penceremah.

Baca Juga: Cerita hidayah berdagang baju muslim sambil ibadah

Kalimat itu terus terngiang di telinga Wendi selepas Salat Jumat. Dia lantas menduga, apa yang terjadi pada dirinya saat ini karena belum bisa menata salat dengan baik. Hingga saat ini ia belum juga mendapatkan pekerjaan meskipun sudah hampir setahun lulus dari perguruan tinggi.

"Diniatkan saja untuk kebaikan. Semoga saja Allah SWT memperbiki hidupku," batin Wendi.

Esok harinya ia mencoba untuk menata kembali salatnya. Ia merasakan masih kesulitan untuk Salat Subuh berjemaah di masjid.

Ia mencoba dengan memulai pada Salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya. Memang saat awal-awal berat menjalankannya. Tapi setelah tiga pekan, Wendi merasa sudah terbiasa dan jadi semakin mudah.

Baca Juga: RANS Simba Bogor Ganti Pemain Asing Joshua Caldwell di IBL 2024, Ini Alasannya

Saat menjalankan salat berjemaah, hal yang paling terasa adalah batinnya yang lebih tenang. Ia menjadi lebih pasrah menerima apapun yang terjadi pada kehidupan ini.

"Belakangan ini bapak lihat kamu rajin salat berjemaah di masjid. Bapak ikut senang dan tolong untuk terus dipertahankan," kata Arifin, orangtua Wendi saat melihat dia kembali dari masjid.

Arifin merupakan sosok ayah yang rajin ke masjid. Dia selalu rutin berjemaah dan mengajak Wendi saat masih duduk di bangku SMP dan SMA. Tapi karena sudah kuliah dan sering pulang sampai malam, kebiasaan itu lama-lama menyurut.

Kini melihat Wendi yang sadar atas kemauan sendiri salat berjemaah, Arifin pun sangat bahagia. "Ya pak, aku merasa ada dorongan untuk salat berjemaah. Sekarang aku juga merasa lebih tenang batinnya. Doakan pak, semoga aku istikamah," kata Wendi disambut anggukan Arifin.

Baca Juga: Babak 16 Besar Liga 3 Nasional Bergulir Mulai Besok, Persiba Bantul di Grup D

Bulan demi bulan berlalu, kebaikan dari Allah SWT pun akhirnya datang juga. Ia mendapatkan panggilan kerja dari sebuah perusahaan bonafide. Tes demi tes pun dilalui lancar hingga ia diangkat jadi pegawai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X