HARIAN MERAPI - Memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis jelas suatu tujuan setiap orang yang sudah berumah tangga.
Komunikasi, kejujuran, dan saling percaya merupakan beberapa hal yang menjadi pondasinya.
Bagaimanapun kondisinya, jika setiap anggota keluarga mengusahakan dan menikmati kebersamaan, pasti masing-masing dari mereka akan merasa bahagia secara pribadi dan dapat membahagiakan anggota yang lain.
Baca Juga: Memahami penyebab agresivitas anak-anak dan remaja dalam pandangan teori kognitif Jean Piaget
Rumah tangga harmonis dapat diwujudkan dengan beragam cara, salah satunya adanya kesamaan dalam konsep serta aplikasi pendidikan anak.
Salah satuya adalah bagaimana cara menanamkan rasa percaya diri pada anak-anak.
Elizabeth Hartley-Brewer dalam bukunya yang berjudul “Self-Esteem for Boys” memberikan beberapa catatan berkaitan dengan cara-cara penanaman rasa percaya diri pada anak; diantaranya:
Pertama; memahami tantangan dan kesempatan yang dimiliki anak.
Beberapa anak sekarang ini melihat masa depan hanya menjanjikan sesuatu yang kecil tetapi memberikan tekanan atau ancaman kegagalan yang terus-menerus.
Tugas orangtua dan pendidik yang lain adalah memberikan dorongan dan kesempatan yang seluas-luasnya utuk mereka dapat berkembang secara optimal.
Kedua, berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.
Salah satu cara untuk belajar memahami apa yang menjadi kebutuhan anak adalah dengan membuat banyak waktu bersama anak-anak.
Bantulah mereka untuk meninkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya degan cara berusaha memenuhi berbagai kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembanannya.
Sudah barang tentu orangtua juga harus mampu membuat sala prioritas dalam hal pemenuhan kebutuhan anak-anak.