Empat Pola Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak, dan Kecenderungan Efeknya Terhadap Karakter Anak

photo author
- Senin, 13 Desember 2021 | 06:08 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

harianmerapi.com - Setiap pola asuh orang tua akan memberi efek yang berbeda terhadap karakter anak. Setidaknya ada empat model pola asuh orang tua yang sering dipraktikkan  dalam keluarga modern; yaitu:

Pertama, pola asuh authoritarian yang merupakan bentuk poa asuh kaku dan menghambat pengembangan potensi diri anak. Kemandirian dan pengembangan diri anak tidak didukung dan tidak dikembangkan.

Sebagai konsekuensinya, anak merasa frustrasi, kecewa, dan marah, serta menjadi tidak berkembang, tergantung dan mempunyai rasa percaya diri yang rendah.

Baca Juga: Tidak Ada Mantan Anak 21: Membuka Luka Lama Saat Tahu Jati Diri Anak Kandung yang Pernah Ditinggalkannya

Pada akhirnya, suasana emosi negatif yang merugikan ini dapat mempengaruhi harga diri dan konsep diri anak. Anak sulit untuk dapat berkembang secara wajar akibat perlakuan yang kurang tepat dari kedua orang tuanya.

Kedua, pola asuh permissive-indulgent yakni pola asuh yang memiliki kontrol rendah dan kemarahan tinggi. Dengan pola asuh ini, remaja memiliki kekuasaan penuh dan tidak ada konsekuensi untuk mengabaikan permintaan orang tua.

Orangtua mengharapkan anaknya untuk kreatif dan mengeksplorasi keadaan tanpa memberikan jenis batasan.

Baca Juga: Cerita Horor Lewat Jalan Angker Diantar Manusia Bermotor Tanpa Kepala

Oleh karena itu, remaja cenderung lebih kreatif, akan tetapi mengakibatkan remaja menjadi impulsif secara verbal dan mengarah kepada perilaku agresif.

Remaja memiliki kepercayaan bahwa orangtua tidak memberikan perhatian dan mengarahkan pada bagaimana seharusnya berperilaku.

Orang tua model ini tidak membatasi anak sehingga permisif dan otoriter (outhoritarian) meningkatkan perasaan kegelisahan yang berakhir pada keputusasaan.

Baca Juga: Nyuci Baju Nemu Ular, Tujuh Perempuan Kompak Datang Bulan Secara Bersamaan dan Semua Anak Nama Awalannya Su

Pola asuh ini juga membuat remaja memiliki identitas negatif dalam bentuk kenakalan dan penggunaan obat-obatan.

Ketiga, pola asuh permissive-neglectful (tidak mempedulikan) adalah rendah dalam respon dan tuntutan. Pada kejadian yang ekstrim, dalam pola asuh ini, orang tua menolak-mengabaikan dan menyia-nyiakan.

Orang tua tidak memberikan dukungan dan tidak memberikan batasan. Menurut Cole sangat berbahaya bagi remaja yang memiliki orangtua model ini, karena melibatkan diri pada perilaku yang menyimpang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X