harianmerapi.com - Gardner mengemukakan kecerdasan sosial adalah kemampuan anak dalam berhubungan dengan orang lain dengan baik.
Anak-anak yang tinggi kecerdasan sosialnya akan mampu menjalin komuniksi yang efektif dengan orang lain, mampu berempati secara baik, mampu mengenbangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Mereka dapat dengan cepat memahami suasana hati, motif dan niat orang lain. Kecerdasan sosial juga disebut dengan kecerdasan interpersonal yaitu anak yang mampu memahami, berinteraksi, dan berhubungan baik dengan orang lain.
Baca Juga: Misteri Sosok Perempuan Mirip Ibu yang Mengenakan Mukena di Kamar
Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan mampu memahami siapakah dirinya, di mana tempatnya, dan bagaimana posisinya di dalam masyarakatnya serta mampu hidup dengan harmonis dan selaras dengan lingkungannya.
Dengan demikian orang-orang tersebut akan hidup lebih nyaman dan sejahtera. Berikut merupakan aspek-aspek kecerdasan sosial anak yang harus dikembangkan dan
mendapatkan perlakuan secara maksimal.
Pertama, Situational awareness (kesadaran situasional) adalah persepsi elemen dan peristiwa lingkungan berkenan dengan waktu atau ruang, pemahaman maknanya, dan proyeksi status masa depan.
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 25: Menunda Menggauli Istri Hingga Kelahiran Anak
Dalam lingkungan yang dinamis, banyak keputusan yang harus diambil dalam ruang dan waktu yang sempit dimana hal tersebut tergantung pada tugas yang terus berjalan dan analisis terhadap lingkungan juga harus terus diperbaharui atau up to date.
Juga bisa dimaknai sebagai kehendak untuk bisa memahami akan kebutuhan serta hak orang lain atau individu dalam mengobservasi, melihat, dan mengetahui konteks situasi sosial sehingga mampu mengelola orang-orang atau peristiwa.
Artikel Terkait
Makna Pahlawan dalam Perspektif Islam
Enam Buah Takwa yang Dinjanjikan Allah dan Rasul-nya
Enam Sikap Muslim yang Harus Dilakukan Terhadap Al Quran
Empat Macam Kedudukan Anak dalam Al Quran
Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi