harianmerapi.com - Umat Islam dituntut untuk belajar, dengan mendalami Al-Qur'an untuk mendapatkan kebenaran atau mendapatkan ilmu pengetahuan.
Belajar ini sebagai kewajiban. Setelah mendapatkan ilmu pengetahuan dan kebenaran, yang didapat harus diamalkan dan diajarkan pada yang lain.
Di sini disebut dengan transfer keilmuan, menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran yang dimiliki untuk peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
Baca Juga: Keutamaan Hari Jumat dan Amalan yang Dilakukan Rosulullah Agar Hidup Tenang dan Masuk Surga
Yang penting lainnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan kebenaran dari Allah Swt itu akan menyelamatkan kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
Menjadi dosa berdasar Al-Qur'an untuk menyembunyikan ilmu pengetahuan atau menyembunyikan kebenaran Allah.
Apalagi dengan memutar balikkan kebenaran, memutar balikkan ilmu pengetahuan yang dimiliki agar orang lain tersesat.
Atau orang yang berilmu itu akan menyampaikan kebenaran dan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan meminta imbalan, seperti harta, kedudukan, uang, atau gelar kehormatan tertentu.
Baca Juga: 7 Hadis Larangan Bersikap Sombong, Awas Takabur Tidak Masuk Surga
Di sini menyampaikan ilmu pengetahuan dan kebenaran menjadi pendapatan dan sumber kehidupan di dunia.
Di ajaran Islam, menyampaikan kebenaran ini adalah perintah Allah bagi semua umat manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan kebenaran.
Sebab kebenaran itu adalah karunia Allah. Menyebarkannya adalah sebagai wujud syukur atas apa yang didapat.
Menyebarkan ilmu tidak akan menghabiskan Ilmu tetapi justru menambah atau memperdalam ilmu pengetahuan dan kebenaran Allah.