harianmerapi.com - Akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, membuat perkumpulan umroh atau haji yang ada di Indonesia, khususnya di Yogyakarta pasti kangen saling ketemuan dalam sebuah forum pengajian.
Hampir dua tahun, semua kegiatan ngaji bareng alumni umroh atau haji terhenti.
"Kami sangat rindu untuk bertemu dan ngaji bareng," kata Rahmat Edi mantan Direktur PT Madubaru Madukismo dalam sambutan sebagai ketua Komunitas Alumni Haji SOC 69 MBantul 100%, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 9: Nyaris Direnggut Mau Akibat Ketergatungan Narkoba
Ketemuan ini adalah kali pertama setelah hampir dua tahun mandeg dan hanya lewat WA atau zoom.
"kita sampai tidak berani melayat ketika ada sedulur alumni haji yang wafat, semoga husnul khotimah" lanjut pak Edy.
secara kompak, ketika ditanyakan apakah selalu rindu ke tanah suci, dijawab serentak sangat rindu, berapa pun biayanya akan dibayar asal bisa berkali ke tanah suci.
Baca Juga: RS Panti Rahayu Bangun Gedung Sentral Medik, Bupati Sunaryanta Berharap Kualitas Pelayanan Meningkat
Pada forum pengajian Ustadz H Djundan Arief menyampaikan bagaimana kita tetap menjaga kemabruran haji, terlebih suasana pandemi masih melanda seluruh dunia.
Haji yang mabrur adalah diantaranya yang bisa dan mampu menjaga kesehatan dan keimanan tetap kuat dan hebat dengan ujian apapun.
"Godaan untuk selalu sehat,adalah keimanan yang kuat dan jangan sampai diimingi untuk mendapatkan kekebalan dan jimat dari paranormal lalu katut" pesan Ustadz Jundan yang telah membimbing ribuan jama'ah ke tanah suci dari Multazam Yogyakarta ini.
Baca Juga: Menoreh Food Festival Digelar untuk Rangsang Kreativitas Pelaku Usaha Kuliner
Biasanya, orang yang sakit parah dan tidak bisa berpikir waras akan mudah dipengaruhi untuk percaya kekuatan dukun dan paranormal, dan itu haram dan menyesatkan.
"Muslim yang baik adalah hanya meminta pertolongan dari Allah dan ikhtiyar sekuatnya," kata pemilik panggilan Pakdhe Djundan ini.
"Pokoknya seorang haji harus selalu menjadi tauladan dalam beribadah dan bermuamalah dalam kehidupan, terlebih saat pandemi" lanjutnya.