Inilah Modus Pinjol Ilegal, dari Kekerasan Hingga Sebar Konten Porno

photo author
- Rabu, 20 Oktober 2021 | 10:08 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menunjukkan gambar lokasi penggrebekan pinjol ilegal di Yogya (Foto: Dokumentasi Humas Polda Jateng)
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menunjukkan gambar lokasi penggrebekan pinjol ilegal di Yogya (Foto: Dokumentasi Humas Polda Jateng)

AKSI penyelenggara pinjaman online (pinjol) ilegal ternyata sangat mengerikan. Berbagai cara dilakukan untuk menekan nasabah agar bersedia membayar utangnya, yang sebenarnya belum tentu utang.

Seperti dialami salah seorang korban pinjol di Semarang, ia mengirim aplikasi pinjol yang langsung disetujui lantaran bunganya sangat rendah, berikutnya korban mengirim data kontak dan galeri, serta mangaktifkan mikrofon untuk memberi akses kepada pengelola pinjol.


Beberapa waktu kemudian perusahaan pinjol mengatakan telah mentransfer uang sekian juta. Namun ketika dicek uang tidak masuk ke rekening nasabah. Perusahaan pinjol tak mau tahu, dan tiga hari kemudian nasabah ditelepon untuk segera melunasi utangnya karena telah jatuh tempo.

Baca Juga: Koruptor Bantuan Gempa Jogja Dibekuk Kejati Jabar, Buron Selama 8 Tahun

Jika tidak, perusahaan pinjol akan menyebar ke relasi nasabah dengan mengatakan bahwa nasabah adalah penipu. Tak hanya itu, perusahaan pinjol meneror dengan menyebarkan konten Porno dengan wajah nasabah.


Teror-teror semacam itulah yang membuat nasabah ketakutan dan merasa malu, sehingga menuruti keinginan perusahaan pinjol. Bahkan, kasus di Bandung, seorang nasabah yang hanya pinjam Rp 5 juta terus ditagih karena bunganya sudah mencapai Rp 200 juta.

Jelas, pinjol ini hanyalah sekadar kedok untuk melakukan kejahatan. Bahkan, mereka tak kalah kejam dengan perampok.

Baca Juga: Jangan Sampai Libur Panjang Jadi Klaster Baru Covid-19, Ini yang Harus Diingatkan


Bagaimana mungkin orang yang tidak pinjam tapi ditagih terus menerus dan diancam teror dengan mengirim konten Porno berwajah nasabah ? Untungnya, masih ada korban yang melapor hingga polisi bergerak.

Setelah heboh kasus pinjol di Sleman, kini giliran kantor pinjol di Jogja, tepatnya di Jalan Kyai Mojo, Tegalrejo Jogja. Kalau di Sleman penggerebekan dilakukan Polda Jabar, di Jalan Kyai Mojo dilakukan Polda Jateng, karena korbannya berada di Jateng.


Polisi mengamankan tiga tersangka, yang terdiri direktur, debt collector dan bagian HRD. Kantor di Jalan Kyai Mojo digunakan untuk penagihan. Tak tanggung-tanggung, ratusan komputer untuk operasional pinjol diamankan aparat. Diduga kuat, masih ada kantor pinjol yang ada di Jogja namun belum terdeteksi petugas.

Baca Juga: Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19 Saat Natal dan Tahun Baru


Dengan peristiwa tersebut untuk sementara mungkin mereka tiarap dan akan bergerak lagi ketika kasusnya reda. Dari dua kasus penggerebekan di Sleman dan Jogja, korbannya berasal dari Jabar dan Jateng, benarkah tidak ada korban dari Jogja ? Atau mereka enggan melapor ?

Polisi harus mengembangkan kasus ini. Sebab, sangat dimungkinkan korban tersebar di mana-mana, termasuk di Jogja. Genderang perang melawan pinjol ilegal sudah ditabuh, harus dilawan secara kolektif. (Hudono)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X