PEREMPUAN janda bernama Siti Khadijah yang pernah perniagaannya dijalankan Muhammad SAW ini, akhirnya jatuh hati dan meminang Muhammad yang masih berusia 25 tahun, untuk menjadi suaminya.
Ia yakin bahwa sosok Muhammad SAW adalah seorang laki-laki yang bisa menjadi pelindung dan tauladan bagi dirinya.
Jodoh adalah takdir Allah SWT, Siti Khadijah yang sudah berusia 40 tahun itu menikah dengan Muhammad SAW. Perniagaan terus berjalan, Baginda rasul yang sebelum menikah memiliki hubungan dagang dengan pedagang lain terus berlanjut sampai ia berhenti ketika mendapat tugas mulai dari Allah SWT, yakni tugas kerasulan.
Baca Juga: Program Terlaksana 100 Persen, TMMD Reguler Ke-112 di Majasto Tawangsari Sukoharjo Ditutup
Menurut tulisan Profesor Dr Hamka (Buya Hamka) dalam bukunya Sejarah Umat Islam, Terbitan Gema Insani, Jakarta 2016 disebutkan masa remaja dan masa muda Rasulullah penuh liku-liku atas izin Allah SWT.
Dari kecil Muhammad SAW hidup dalam kemandirian dan percaya dengan kekuatan sendiri. Setelah datang masa mudanya ia pun berusaha mencari karunia Allah SWT, salah satunya menggembala kambing dan membantu berniaga.
Hebatnya rasul, ketika masih muda belia, beliau sudah memiliki keberanian dalam peperangan. Diriwayatkan, terjadi perang Fujar (peperangan yang melanggar kesucian, di mana perang terjadi karena di bulan itu tidak diperbolehkan perang karena musim haji).
Kaum yang berperang adalah Kaum Quraisy dan Kaum Qaiys. Di buku Sejarah Umat Islam, Buya Hamka menuliskan, Muhammad SAW hadir dan bersanding dengan paman-pamannya ikut perang.
Beliau bertugas mengisi anak panah ke busurnya saat hendak dilepaskan (dipanahkan) oleh paman-pamannya ke musuh.
Rumah tangga Muhammad SAW dan Siti Khadijah berjalan kurang lebih 15 tahun, kemudian Muhammad SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul terakhir membimbing umat untuk menuju ketaqwaan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Selebgram Rachel Vennya Terancam Sanksi Pidana Satu Tahun Penjara
Perintah Allah SWT ini turun di saat jazirah Arab dalam situasi jahiliyah dan ahklak manusia mengalami kerusakan karena mempersekutukan Allah SWT.
Lahirnya Baginda Rasulullah Muhammad SAW di dunia bertugas meluruskan ahklak agar manusia menjalankan perintah Allah AWT dan meninggalkan semua laranganNya seperti yang tertulis di Kitab Suci Alqur'an.