Tiga tanda-tanda Orang Pandai Bersyukur dan Tips Agar Menjadi Orang yang Selalu Bersyukur

photo author
- Senin, 27 September 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

SYUKUR nikmat adalah menunjukkan adanya nikmat Allah SWT pada dirinya melalui lisan, hati, dan perbuatan. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa dirinya telah diberi nikmat.

Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.

Lawan dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu enggan menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang didapatkannya adalah dari Allah Ta’ala, semua keberhasilan dan kemewahan harta yang dimiliki adalah hasil usaha pribadi semata, semisal Qarun yang dengan congkaknya berkata, “Sungguh harta dan kenikmatan yang aku miliki itu aku dapatkan dari ilmu yang aku miliki” (QS. Al-Qashash, 28:78).

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 28: Menjatuhkan Pilihan Hati dengan Hati-hati

Adapun tanda-tanda orang yang pandai bersyukur adalah; Pertama, mengakui dan menyadari bahwa Allah SWT telah memberinya nikmat yang sangat banyak. Orang yang
bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta’ala. Ia senantiasa menyadari bahwa hanya atas takdir dan rahmat Allah semata lah nikmat tersebut bisa diperoleh. Sedangkan orang yang kufur nikmat senantiasa lupa akan hal ini.

Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, “Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu Nabi bersabda, ‘Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, ‘Inilah rahmat Allah.’ Orang yang kufur nikmat berkata, ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu’” (HR. Muslim).

Kedua, senantiasa menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah SWT. Mungkin kebanyakan kita lebih suka dan lebih sering menyebut-nyebut kesulitan yang kita hadapi dan mengeluhkannya kepada orang-orang.

Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 3: Kesuksesan Anak, Kebanggaan Orangtua

“Saya sedang sakit ini.” “Saya baru dapat musibah itu..” “Saya kemarin rugi sekian juta rupiah.”, dan lain-lain.

Namun sesungguhnya orang yang bersyukur itu lebih sering menyebut-nyebut kenikmatan yang Allah berikan. Karena Allah Ta’ala berfirman; “Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya” (QS. Adh-Dhuha, 93:11).

Namun tentu saja tidak boleh takabur (sombong) dan ‘ujub (merasa kagum atas diri sendiri) yang akan membawa kepada kehancuran keimanan seseorang.

Baca Juga: Menutup Mata dengan Penyesalan 14: Tak Ada Keinginan Bertahan Hidup

Ketiga, menunjukkan rasa syukur dalam bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Sungguh aneh jika ada orang yang mengaku bersyukur, ia menyadari segala yang ia miliki semata-mata atas keluasan rahmat Allah, namun di sisi lain melalaikan perintah Allah dan melanggar larangan-larangan-Nya.

Ia enggan shalat, enggan belajar agama, enggan berzakat, senang memakan hasil riba, dan lain-lain. Ini artinya antara pengakuan dan kenyataan sehari-hari sangat jauh berbeda. Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali Imran, 3:123).

Ada beberapa tips agar menjadi orang yang selalu bersyukur kepada-Nya; yakni: Pertama. senantiasa berterima kasih kepada orang lain, sebagaimana Sabda Nabi SAW; “Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Tirmidzi).

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Agama Kasih Sayang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X