PANDEMI Covid-19 yang belum kapan sirnanya adalah saat yang paling tepat untuk selalu melakukan muhasabah (introspeksi diri). Muhasabah adalah peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan diri sendiri atau mawas diri.
Dengan kata lain, muhasabah bisa difahami sebagai sebuah upaya untuk menilai semua tindakan secara menyeluruh pada diri seseorang, yang kemudian mengilhami dirinya untuk melakukan perbaikan (ishlah).
Dengan demikian kehidupan seseorang akan selalu dalam kondisi yang stabil karena perbuatannya selalu dikontrol melalui muhasabah yang secara kontinyu dilakukannya.
Baca Juga: Pameran Lukisan di Wawasima Kafe, Upaya Menyelaraskan Rasa
Firman Allah dalam Surat al-Hasyr ayat 18: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Muhasabah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan seseorang, terlebih lagi jika seseorang itu sedang dirundung kesedihan yang sangat berat dan berkepanjangan.
Dengan bermuhasabah seseorang akan dapat menyelami hatinya secara mendalam, mencari dan memikirkan pelajaran apa yang dapat diambilnya dari musibah yang membuat dirinya bersedih.
Baca Juga: SMKM 2 Turi Beri Pembekalan Tentang PKS dan PMR untuk Menuju Sekolah Berkemajuan
Kesalahan apa yang pernah dilakukannaya sehingga musibah ini datang silih berganti tanpa berkesudahan?
Dan untuk lebih jauhnya lagi seseorang dapat mengetahui langkah apa yang sebaiknya dilakukannya untuk mengakhiri kesedihan dan kembali bangkit dengan penuh semangat menjadi seorang muslim yang baru yang dapat menatap masa depan yang lebih baik lagi.
Jiwa optimis dalam menatap kehidupan ke depan merupakan spirit utama yang diajarkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan menjadi penyemangat dalam meraih kesuksesan hidup.
Baca Juga: Kamar Kos Nomor Tiga Belas 2: Ternyata Si Hantu Tak Tahan Bau Kentut
Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil ketika seseorang selalu melakukan muhasabah (introspeksi diri); antara lain: (1) akan mengetahui aib dan kekurangan yang ada pada dirinya, hingga mau memperbaikinya,
(2) mengetahui titik lemah dan dosa yang diperbuat, untuk segera bertaubat sebelum datangnya ajal (kematian) tiba,
(3) mengetahui hak-hak Allah atas dirina, karena dasar muhasabah ialah menghisab diri dari mengabaikan hak-hak Allah Subhanahu Wa Ta’ ala,