Muhasabah, Saat yang Tepat Ketika Pandemi Berkepanjangan

photo author
- Jumat, 10 September 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Istimewa)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Istimewa)

Baca Juga: PLN Targetkan Seluruh Desa di Provinsi Bengkulu Teraliri Listrik Tahun 2022

(4) menyadari bahwa segala perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat,

(5) mengontrol hawa nafsu dan mewaspadainya, serta melaksanakan ketaatan serta menjauhi kemaksiatan, agar menjadi ringan hisab di hari akhirat nanti,

(6) membuat seseorang untuk berusaha meningkatkan kemampuan kecerdasan emosional seperti sabar , syukur, dan ikhlas, dan

Baca Juga: Seminar Nasional LPPM Unisa Yogyakarta: Era Manusia Hidup Berdampingan dengan Teknologi

(7) meningkatkan kemampuan evaluasi diri terhadap apa dan bagaimana hari ini untuk menyiapkan hari esok (akhirat) yang lebih baik sebagaimana diigatkan Allah dalam Surat al-Hasyr ayat 18 di atas.

Dari semua hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari muhasabah di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dengan muhasabah seseorang dapat mengenal keterbatasan dan kekurangan dirinya, untuk kemudian dijadikan sebagai modal utama untuk mencapai nilai tertinggi kemanusiaan seseorang, yaitu; nafsul muthmainnah (jiwa yang tenang).

Dan dengan bermuhasabah seseorang juga dapat melepaskan diri dari jeratan dua nafsu yang merusak, yaki nafsul lawwamah (jiwa yang tidak stabil) dan nafsul ammaroh bi‘s-su’ (jiwa yang memiliki tabiat selalu memerintahkan keburukan).

Baca Juga: Dani King Heran, Karya Lukisannya Sering Dianggap Misteri, Magis dan Aneh

Jika sudah demikian maka hidup yang dijalani akan terasa lebih tenang dan damai karena telah terhindar dari kesedihan yang berkepanjangan akibat adanya rasa berdosa dan salah yang pernah dilakukannya di masa lalu.

Juga hidup menjadi lebih berkah karena diliputi dengan keridhaan Allah SWT. Marilah kita manfaatkan berbagai ujian dari-Nya sebagai sarana untuk kita melakukan introspeksi diri atas semua hal yang pernah kita perbuat sehingga capaian ketakwaan sebagai tujuan perjalan hidup manusia dapat diraih secara maksimal. Inshaa Allah!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X