HARIAN MERAPI - Merujuk pada pandangan konstruktivisme pendidikan, keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh seberapa mampu mereka membangun pengetahuan dan pemahaman tentang suatu materi pelajaran berdasarkan pengalaman belajar yang dialami.
Otak mengembangkan lima sistem pembelajaran primer yaitu emosional, sosial, kognitif, fisik dan reflektif.
Jika guru memahami bagaimana sistem pembelajaran primer (emosional, sosial, kognitif, fisik, reflektif) berfungsi, maka pembelajaran akan lebih efektif dan merasakan kegembiraan lebih besar selama pembelajaran.
Baca Juga: Dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk seluruh alam
Berikut lima sistem pembelajaran primer yang membawa keefektifan dalam pembelajaran;
Pertama, sistem pembelajaran emosional.
Efektivitas belajar sangat ditentukan oleh suasana emosi.
Agar emosi dapat berperan secara optimal, maka otak emosi membutuhkan suasana yang cocok dengan konsep pendidikan yaitu proses belajar harus menyenangkan,
memberikan pengalaman yang bermakna dan relevan, melibatkan aspek multi sensori manusia, memberikan pengalaman unik dan menantang.
Penelitian Jensen mengungkapkan bahwa kognisi dan emosi saling mempengaruhi walaupun kognisi dan emosi berasal dari otak berbeda.
Baca Juga: Tujuh perlakuan orangtua yang tidak tepat kepada anak, diantaranya terlalu melindungi
Emosi positif dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sedangkan emosi negatif akan menghambat prestasi akademis.
Kedua, sistem pembelajaran sosial.
Sistem pembelajaran sosial adalah hasrat untuk menjadi bagian dari kelompok, untuk dihormati, dan untuk menikmati perhatian dari orang lain.