Harianmerapi.com - Hari Raya Idul Adha adalah pestanya umat Islam.
Pesta dari umat Islam tersebut ditandai dengan penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, yang dilaksanakan setelah sholat Ied.
Namun tahukah, bagi orang Islam yang hendak berkurban ada sunnah untuk puasa.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 35 Dibuka, Ayo Buruan Daftar, Ini Syaratnya
Puasa yang dimaksud tidaklah puasa tidak makan dan minum dari pagi sampai sore, sebagaimana puasa wajib Ramadhan atau puasa sunnah lainnya.
Puasa Sunnah yang dijalankan Nabi Muhammad di hari Raya Idul Adha, adalah tidak makan dan minum setelah subuh hingga selesai shalat idhul adha dan menyembelih sembelihannya.
Lantas, Nabi Muhammad SAW makan dari sembelihannya tersebut.
Baca Juga: Membangun Keluarga Samara dengan Panduan Samudera Al Fatihah
Sebuah hadist yang menerangkan adalah hadis dari Buraidah sebagaimana dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW, yang berpuasa pada hari penyembelihannya.
“Adalah Rasululllah SAW tidaklah pergi untuk shalat Idul Fitri hingga makan (terlebih dahulu), dan beliau tidaklah makan ketika hari Idul Adha hingga beliau pulang (dari shalat ied)
maka beliapun makan dari sembelihan beliau” (HR Ahmad no 22984 dengan sanad yang hasan).
Ustad Firanda Andirja menyampaikan apa yang dijalankan Rosulullah itu tidaklah wajib.
Baca Juga: Petung Jawa weton Rabu Pon 6 Juli 2022, punya pembantu tidak 'kasatmata'
Jika seseorang makan dan minum sebelum makan dari sembelihannya dan makan dan minum sebelum shalat Ied juga maka tidak mengapa.
Terlebih lagi, sampainya di firanda.com, jika ternyata sembelihannya dipotong setelah dzuhur misalnya, apalagi baru disembelih pada hari berikutnya, dari pada menahan lapar, terlebih lagi hari lebaran diharamkan berpuasa.
Lantas bagaimana bagi mereka yang tidak berkurban. Maka diberi pilihan, ia
boleh makan sebelum shalat atau setelah shalat.