harianmerapi.com - Hikmah ibadah Idul Adha atau kurban sangatlah mendalam dan sarat dengan makna yang terkandung di baliknya bagi kehidupan para umat muslim.
Di dalamnya terdapat kisah yang begitu berarti dan patut dijadikan sebagai “ibrah” (pelajaran) yang amat berharga untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang, sekaligus sebagai ibadah yang telah diperintahkan kepada seluruh Nabi dan Rasul.
Firman Allah SWT: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah di rezkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS. Al-Hajj, 22 : 34).
Baca Juga: Kewajiban suami kepada istri; Salah satunya memberi nafkah sesuai dengan kemampuan
Ibadah kurban pada hakikatnya adalah tidak sekadar mengalirkan darah binatang sembelihan, tidak sekadar memotong hewan kurban.
Namun, lebih dari itu, berkurban berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah dan sikap menghindar dari hal yang dilarang- Nya.
Banyak hikmah dan keutamaan yang dapat dipetik dari pelaksanaan ibadah Idul Adha atau kurban umat Islam sebagai penguat keimanannya;
Pertama, ibadah korban merupakan momen yang dapat digunakan untuk mengenang betapa cintanya Allah kepada Nabiyullah Ibrahim AS dan anak kesayangannya Nabi Ismail AS.
Baca Juga: Sepuluh Macam Karakteristik Hati Manusia; Salah Satunya Qalbun Saliim
Firman Allah SWT : “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka pikirkanlah pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia,
“Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Saffat, 37 : 102-107).
Kedua, melaksanakan ibadah korban sebagai syiar terhadap Islam sekaligus sebagai bukti bahwa kita adalah hamba Allah SWT.