harianmerapi.com - Kata sabar berasal dari kata kerja lampau (fi’il madhi) shabara, artinya tabah hati.
Sabar secara etimologis, berarti menahan atau mengekang.
Sedangkan secara terminologis, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah.
Sabar adalah kondisi mental dalam mengendalikan diri, maka sabar merupakan salah satu cara untuk mendkatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan sifat sabar ini seseorang tidak lagi tergoncang hatinya oleh penderitaan dan hatinya sudah betul-brtul teguh dalam menghadap Allah SWT.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang sangat terkenal Ihya’ Ulum ad-Din, sabar adalah keadaan mental dalam mengendalikan nafsu yang didorong oleh ajaran agama.
Orang-orang yang sabar akan senantiasa berusaha secara maksimal untuk menahan dan mengendalikan diri sesuatu yang tidak menyenangkan.
Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW memerintahkan untuk bersabar dan memuji orang-orang yang bersabar serta mengabarkan
bahwa mereka memiliki kedudukan yang tinggi dan kemuliaan yang mahal dalam banyak ayat Al-Quran maupun Hadits Nabi.
Firman Allah SWT : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar, 39 :10).
Dalam ayat lain : “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah, 2 :153).
Baca Juga: Menempati Kontrakan Baru Dapat Pengalaman Horor, Ada Penampakan Noni Belanda
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Dan barang siapa berusaha bersabar, maka Allahakan menjadikannya bersabar”. (HR. Bukhari).
Sabar memiliki keutamaan dan hikmah yang sangat besar bagi pemiliknya, karenanya termasuk perilaku mulia yang sangat perlu untuk dilakukan oleh seluruh umat.