“Kegiatan yang kami laksanakan setiap malam Jumat selepas Isya ini awalnya dimulai dari belajar Alquran menggunakan metode Iqro," katanya.
Baca Juga: Pasca Penggeledahan Kantor, Dua Tokoh Khilafatul Muslimin Klaten Jadi Tersangka
"Beberapa peserta yang sudah lancar dalam membaca Alquran dengan sabar dan telaten mengajari yang sama sekali belum bisa, mulai dari Iqro jilid satu sampai enam,” ungkap H Nursisto.
Ia dan segenap bapak-bapak yang rutin belajar membaca Alquran secara baik serta benar merasakan ada banyak manfaat dari kegiatan tersebut.
Antara lain bisa memberi ketenangan rohani, mendukung ikhtiar agar bisa memaknai/mengamalkan serta hafal Alquran.
Tak kalah penting, termasuk usaha meraih rahmat dan barokah dari Allah SWT hingga ikhtiar untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Ketika ukhuwah Islamiyah terjaga antara lain akan menciptakan rasa persatuan-kesatuan, menumbuhkan sikap tenggang rasa sampai saling menyemangati untuk menjalankan perintah Allah SWT.
Ditambahkan H Nursisto, ia dan anggota kajian di rumahnya rutin pula mengikuti kegiatan Subuh – Syuruq di Masjid BM setiap hari.
Baca Juga: Polisi Akan Tindak Tegas Penjual Minyak Goreng yang Tidak Mengikuti Aturan
Seputar kegiatan ini, bahkan sudah ia tulis bersama Dani Iswara (Ketua Takmir Masjid BM) dalam buku berjudul: Tetesan Berkah Embun Subuh (Refleksi Menghidupkan Masjid Subuh-Syuruq).
“Alhamdulillah, selain kelompok bapak-bapak, di tempat kami juga ada kelompok ibu-ibu yang punya kegiatan belajar membaca Alquran secara baik dan benar. Jumlahnya malah lebih banyak, karena tidak hanya dari RT 01 dan 02 Srontakan saja,” urai H Nursisto. *