mimbar

Agresivitas Remaja Merupakan Suatu Reaksi Terhadap Rasa Frustrasi, Ini Tiga Penyebab dan Solusinya

Rabu, 22 Desember 2021 | 06:27 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dok. Pribadi)

Baca Juga: Cerita Misteri Mau Menggali Sumur Malah Diajak Bercinta Makhluk Halus Berwujud Perempuan Cantik

Di dalam keluarga itu remaja dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya.

Keluarga juga berfungsi sebagai seleksi terhadap segenap budaya luar, dan mediasi hubungan remaja dengan lingkungannya.

Moeljono Notosoedirjo & Latipun mengatakan bahwa banyak sekali kondisi keluarga yang memicu munculnya perilaku agresif anak.

Baca Juga: Cerita Misteri Naik Angkot Bersama Suster Tania yang Ternyata Sudah Tewas Jadi Korban Kecelakaan

Di antaranya: (1) perceraian dan perpisahan, (b) keluarga yang tidak fungsional, dan (3) perlakuan dan pengasuhan.

Perceraian dan perpisahan karena berbagai sebab antara anak dengan orangtuanya menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi pembentukan perilaku dan kepribadian.

Apabila keluarga menjadi berantakan disebabkan oleh perceraian atau salah satu orangtua kabur, dan hidup bersama secara tidak sah dengan partner baru, ataupun bercerai dan kawin lagi, maka muncullah runtutan kesulitan, khususnya bagi anak-anak.

Baca Juga: Doa Nabi Yunus AS untuk Mencari Kunci yang Hilang, Kena Razia Masker dan WC Baru Disangka Rusak

Pertikaian-pertikaian antara ayah dan ibu itu mengacaukan hati anak-anak, bahkan sering membuat mereka sangat sedih dan panik.

Ketiga, pergaulan dengan teman sebaya yang kurang terarah. Lingkungan pergaulan antar teman sebaya  (peer grouip) atau kelompok dengan umur yang relatif sama juga menjadi faktor penting terbentuknya perilaku agresif.

Hal ini terjadi karena sifat-sifat yang melekat pada masa remaja yang ingin dirinya menjadi bagian dari kelompok sebayanya.

Baca Juga: Cerita Mistis Rumah Belanda Berusia 100 Tahun: Diganggu Bayangan Hitam dan Suara Aneh, Senter Tiba-tiba Mati

Kecenderungan perkembangan pola komunikasi dengan keluarga yang semakin tidak intensif dan dorongan untuk hidup serta memiliki otoritas penuh terhadap dirinya sendiri telah menjadikan seorang remaja memiliki kecenderungan lebih nyaman berkumpul dengan teman sebaya dari pada tetap tinggal di rumah.

Pengaruh perilaku agresif sangat mudah menular pada masa remaja. Pola saling meniru dan saling belajar perilaku agresif ini mudah terjadi pada masa remaja karena mereka memiliki kecenderungan, ketertarikan, dan pola-pola interaksi atau komunikasi yang sama antar mereka.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB