harianmerapi.com - Allah Subhanahu Wa Wa Ta’ala menciptakan manusia secara berpasang-pasangan antara suami dan istri untuk mendapatkan ketenangan, ketenteraman, dan penuh kasih sayang.
Hal ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah dan nikmat yang diberikan bagi mereka yang bisa mengambil pelajaran.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.“ (QS. Ar-Rum:21).
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 14: Doker Tahu Aku Hamil dan Dipanggil Ibu
Keluarga yang memiliki visi baiti jannati (rumahku adalah surgaku) merupakan keluarga surgawi yang menjadi dambaan banyak orang.
Keluarga surgawi adalah keluarga yang masing-masing anggotanya memahami akan hak-hak dan kewajibannya, sehingga secara bersama-sama mengarahkan bahtera keluarga kepada jalan ilahi.
Kewajiban orang tua (suami dan istri) secara bersama-sama untuk meraih keluarga syurgawi antara lain; Pertama, saling menghormati, sopan santun dan penuh pengertian.
Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 30: Haru Bertemu Anak Kandung yang Lama Terpisahkan
Ayah dan ibu dalam keluarga sebagai suami istri hendaklah memahami sepenuhnya akan hakekat perkawinan; yakni bersatunya dua insan yang awalnya belum saling kenal diharapkan setelah mereka mengucapkan ikrar perkawinan akan saling mengerti dam memahami sifat masing-masing, baik kelebihan maupun kekurangannya.
Dengan saling memahami akan sifatnya ini akan saling menghormati, penuh sopan santun dan penuh pengertian. Dalam keluarga yang seperti inilah suasana suga dunia sudah dapat dirasakan seluruh anggota keluarganya.
Kedua, memelihara kepercayaan dan tidak saling membuka rahasia. Untuk menciptakan keluarga yang harmonis, suami-istri harus menjaga kehormatannya sehingga kepercayaan yang ada pada pasangannya tidak luntur.
Baca Juga: Ibu Tak Sengaja Makan Ikan Hidup dan Kiat Jitu Menghilangkan Binatang Tengu di Kemaluan Anak
Sering terjadi, keluarga retak hanya karena suami dan istri tidak saling mempercayai. Demikian juga rahasia yang menjadi kelemahan pihak yang satu, merupakan rahasia
bersamadan msing-masing harus menjaganya dengan baik.
Ketiga, matang dalam berpikir. Orang yang dapat berpikir secara matang biasanya tidak akan tergesa-gesa dalam menghadapi suatu permasalahan. Demikian juga pasangan suami-istri yang memiliki kematangan berpikir, mereka tidak akan mudah terkena terpaan isu dan fitnah.
Tidak sedikit pasangan suami-istri yang hancur berantakan hanya karena fitnah yang dilontarkan oleh orang yang tidak senang melihat keluarga yang harmonis.