syiar

Pelajaran Berharga dari Pembelajaran Tatap Muka SDN 05 Jagakarsa Jakarta Selatan

Rabu, 8 September 2021 | 05:35 WIB
Iip Wijayanto (Foto: Istimewa)

PENGHENTIAN proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan oleh Pemprov DKI Jakarta, karena pelanggaran terhadap protokol kesehatan telah membuka mata kita semua, bahwa memaksakan untuk membuka kembali sekolah tatap muka ketika pandemi masih berlangsung adalah sulit dan sangat berisiko.

Artinya disiplin bermasker sebagai salah satu protokol kesehatan utama mencegah penyebaran virus covid-19, bukan sesuatu yang mudah. Jika guru masih memakai masker di dagu saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka murid pun akan melakukan hal yang sama. Apalagi di usia murid SD yang berkisar antara 7-12 tahun.

Dan ketidakpatuhan kepada protokol kesehatan seperti ini sesungguhnya seperti fenomena gunung es, yang mengakibatkan pandemi terus berlangsung berlarut-larut hingga hari ini.

Baca Juga: Manjakan Lidah dengan Tongseng Kepala Sapi

Dan seiring waktu, dengan kontrol yang juga semakin melemah, maka penerapan protokol kesehatan hanya akan dilakukan oleh sekelompok kecil orang saja. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, saat ini justru PTM pada siswa SD ke bawah, TK , Playgroup paling rentan penularan mengingat untuk kelompok usia di bawah 12 tahun (11 tahun ke bawah, usia SD) belum ada rekomendasi vaksin atau belum tervaksin.

DKI Jakarta sendiri dalam proses penanganan pandemi sudah sangat baik. Dengan tingkat vaksinasi yang sangat tinggi. Dengan Positivity Rate (saat artikel ini ditulis) 3,9 %. Positivity Rate adalah prosentase perhitungan dari penambahan pasien positif covid-19 dibagi jumlah orang yang diperiksa di kalikan 100%.

Badan kesehatan dunia, WHO memasang standar 5 % dan DKI Jakarta sudah berada di bawah standar WHO. Dan sejak pertengahan Agustus lalu, Pemprov DKI juga mengumumkan bahwa angka Rt (Reproduksi covid-19) berada di kisaran 1 bahkan mungkin seiring waktu lebih rendah.

Baca Juga: Bupati Sleman Ajak Masyarakat Berpartisipasi Membantu Anak Tak Mampu

Artinya dengan variabel jumlah masyarakat yang sudah divaksin, kemudian positivity rate dan reproduksi Covid-19 semua indikator adalah baik.

Bahkan pada 4 september 2021 lalu, Pemprov DKI Jakarta menyampaikan bahwa sudah 118% warga DKI JAKARTA yang sudah mendapatkan vaksinasi, sekurang-kurangnya satu dosis vaksin Covid-19.

Dan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah berlangsung di DKI Jakarta sendiri, langsung di awasi oleh satgas Covid-19 di tiap-tiap sekolah.

Baca Juga: Mahasiswa Desain Produk UKDW Yogyakarta Terapkan Inovasi Alat Sterilisasi UV-C pada PT POS Indonesia Cilacap

Dan itupun ternyata masih ada sekolah yang tidak tertib menerapkan protokol kesehatan sehingga kegiatan tatap muka di sekolah tersebut untuk sementara waktu dihentikan.

Jadi untuk provinsi-provinsi lain yang mungkin sudah sangat ingin menggelar PTM, sebaiknya mencermati betul data-data yang ada sehingga Pemprov DKI Jakarta berani melangkah untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.

Itupun yang juga perlu kita garis bawahi adalah penyiapan fasilitas pendukung seperti tempat cuci tangan, ruang isolasi dan lain-lain sudah berlangsung sejak lama.

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB