TENTU saja semuanya merasa sangat lelah menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung di seluruh belahan dunia, hingga hari ini. Jika kita bandingkan dengan tahun lalu, tahun ini penanganan pandemi di seluruh dunia cukup memprihatinkan meski sudah ada banyak merk vaksin. Tahun lalu, saat memasuki musim panas...pandemi Covid-19 di belahan Eropa barat sangat terkendali.
Sedangkan memasuki musim panas tahun ini, pertambahan pasien harian Covid-19 di negara-negara Eropa, sama banyaknya dengan negara-negara di benua Asia dan Amerika. Mungkin ketidak mampuan kita menahan diri lebih lama menjadi sebab utamanya.
Berbagai event olah raga level dunia sudah berjalan. Untuk Olimpiade Tokyo mungkin masih cukup mendingan karena mayoritas pertandingan tetap di selenggarakan dengan protokol covid-19 yang ketat dan tanpa dihadiri penonton.
Baca Juga: Harga Emas Jatuh Akibat Dolar AS Lebih Kuat
Tapi pergelaran Piala Eropa lalu, adalah tontonan yang sangat memprihatinkan ketika puluhan ribu penonton hadir untuk memberikan semangat kepada tim-tim kesayangannya, langsung di stadion. Di awal pandemi, negara-negara eropa barat seperti Italia, Inggris, Jerman, Spanyol dll adalah negara-negara yang pertama kali menerapkan Lockdown yang kemudian diikuti pula oleh negara-negara di Asia dan Afrika.
Dan ini wajar saja jika semua meniru ke eropa barat mengingat mereka adalah negara-negara yang dikenal selama ini memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang kesehatan yang paling maju. Sayangnya di tahun 2021, saat negara-negara di benua Asia sedang berusaha meredam masuknya variant Delta yang pertama kali diketahui meuncul di India, negara-negara Eropa malah menggelar event Euro 2020.
Dan saat ini, beberapa negara yang sangat kita harapkan sudah berhasil ke luar dari pandemi karena kekuatan finansialnya seperti Amerika, Agar dapat membantu negara-negara lain ternyata jumlah pasien harian covid meningkat kembali setelah beberapa bulan sebelumnya sudah menurun dan terkendali.
Baca Juga: Cegah Messi Pergi, Pendukung Barcelona Ajukan Gugatan
Padahal Amerika adalah salah satu negara yang paling maju dalam kampanye vaksinasi covid-19. Secara umum, dampak vaksin telah memberikan efek yang cukup menggembirakan. Hanya saja apakah bisa mencapai Herd Immunity dengan menyuntik mayoritas penduduk atau tidak, perlu kita tunggu lebih lama lagi. Namun kehadiran vaksin sesungguhnya, pada level orang per-orang yang sudah di vaksin dengan dosis vaksin penuh cukup memberikan optimisme.
Mungkin saja negara-negara seperti Amerika, Israel, Chili, Uni Emirat Arab dll yang memiliki laju vaksinasi sangat baik akan memberikan vaksin tidak hanya kepada sebagian besar, 70% atau 80%...tetapi sangat mungkin kepada 100% penduduknya. Karena dengan cara itu, keselamatan masing-masing orang lebih terjamin.
Namun demikian memang selalu ada kendala yakni ada orang-orang yang tidak mau divaksin. Bahkan Amerika pun dengan tingkat edukasi yang sangat maju menghadapi hal-hal seperti ini. Maka solusi yang terbaik sekarang adalah bagaimana orang-orang yang sudah divaksin, sudah tahu cara mendaftarnya, juga sudah tahu bagaimana rasanya divaksin dapat memastikan dan mengantar seluruh anggota keluarganya yang memenuhi kelayakan untuk di vaksin untuk segera mendatangi pusat-pusat vaksinasi. Dari satu orang yang sudah divaksin, jadi satu keluarga.
Baca Juga: Luhut : Masyarkat Jangan Jemawa, Pandemi Masih Jauh Dari Selesai
Dari banyak keluarga yang sudah divaksin seluruh anggota keluarganya, kita berharap bisa tercapai Herd Immunity dunia. Semoga tahun depan, setelah lebih banyak lagi vaksin yang diproduksi, dan semua manusia di muka bumi ini bisa mendapatkan vaksin...Herd Immunity dunia benar-benar tercapai. Amiin ya ALLAH. *