HARIAN MERAPI- Seorang pemimpin harus memiliki komitmen yang tinggi pada rakyatnya dan konsisten pada dirinya sendiri.
Pelurusan akidah demi kemaslahatan dan kebaikan serta keimanan selalu harus dipegang sebagai pemimpin.
Suri tauladan ini diberikan oleh sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW.
Ia adalah Abu Bakar Ash Shiddiq yang diangkat menjadi khalifah pertama pada 11-13 hijriah atau 632 Masehi.
Baca Juga: Kapolri pimpin sertijab pejabat utama, mulai dari Kadiv Humas hingga 7 Kapolda, ini daftarnya
Sifat rendah hati ditunjukkan Abu Bakar kepada sahabat lain dan umat muslim sepeninggal Rasulullah SAW.
Apa yang beliau ucapkan ketika diangkat menjadi khalifah? isi pidatonya mengharukan dan menyentuh kalbu bagi orang Islam yang merenunginya.
Dikutip dari buku sejarah peradaban Islam disebutkan, setelah dibaiat menjadi khalifah pertama, Abu Bakar Ash Sidiq berpidato di depan sahabat dan kaum Anshar dan Muhajirin.
"Wahai Manusia! aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang terbaik di antara kamu.
Baca Juga: KPU DIY Tetapkan Dapil dan alokasi kursi di DPRD di DIY tidak berubah
Jika aku menjalankan tugasku dengan baik maka ikutilah aku, tetapi jika aku berbuat salah maka luruskanlah!.
Orang yang kamu pandang kuat aku pandang lemah sehingga aku dapat mengambil hak darinya.
Sedang orang yang kamu pandang lemah aku pandang kuat sehingga aku dapat mengembalikan hak kepadanya.
Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah SWT dan rasulNya.
Tetapi bilamana aku tidak menaati Allah dan rasulNya, kamu tidak perlu menaatiku.
Dirikanlah sholat Semoga Allah merahmati kalian".
Itulah isi pidato Abu Bakar Ash Sidiq yang memiliki makna yang dalam dan bisa kita jadikan sebuah renungan hidup.