HARIAN MERAPI - Kisah Kyai Pahing tokoh penyebar agama Islam di Tembarak
Sebagai tanda syukur ats ditemuknnya mkm Kyai Pahing, maka digelar Kirab Budaya.
Bagaimana kemeriahan kirab budaya tersebut?
Baca Juga: Pengalaman mistis Yono, anak TK yang punya teman makhluk halus tanpa diketahui ibunya
Di tempat lain, ditemukan sebidang tanah kosong yang menurut penuturan warga setempat di sini ada sebuah makam.
Setelah ditunjukkan tempat itu, H. Chabib Sudarmadi kemudian uluk salam dan bersujud untuk ‘maneges’ kepada mBah Kyai Pahing.
Dan dia menerima bisikan gaib dari mBah Kyai Pahing, "Wah, wis titi wancine inyong bakal duwe omah. Ora nganti patang puluh dina omahku dadi. Saka lor kidul wetan kulon bakal padha mbiyantu inyong."
(Wah, sudah saatnya saya akan mempunyai rumah. Tidak sampai empat puluh hari rumah saya jadi. Dari utara selatan timur dan barat akan membantu saya).
Setelah mendapat kepastian tempat makam Kyai Pahing, pembangunan makam pun dimulai.
Masyarakat dan pejabat setempat sangat menghormati tokoh ulama Kyai Pahing ini dan mereka bersemangat dalam bergotongroyong membangun makam Kyai Pahing.
Dari pemasangan kijing sampai membangun cungkupnya, selesai dalam waktu dua puluh sembilan hari.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas ditemukannya dan dibangunnya makam Kyai Pahing, masyarakat dan pejabat setempat melaksanakan kirab budaya pada hari Ahad Kliwon tanggal 9 Nopember 2012.
Mereka mengusung gunungan tumpeng dan gunungan palawija yang melambangkan kemakmuran sebagai wujud rasa syukur dan sedekah.
Dan tidak ketinggalan disediakan jajan pasar dengan sajian makanan khas brongkos kupat, cucur dan ondhe-ondhe.