HARIAN MERAPI - Kekukuhan keluarga adalah kualitas hubungan dan kemampuan keluarga untuk saling mendukung, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan bersama demi kesejahteraan emosional dan sosial semua anggotanya.
Ini melibatkan komitmen bersama, kepercayaan, dan pengakuan terhadap setiap anggota, yang memungkinkan keluarga untuk berfungsi secara efektif dan menjaga kesehatan emosional meskipun dihadapkan pada berbagai ancaman, baik internal maupun eksternal.
Menjaga kekukuhan keluarga merupakan sesuatu yang samgat penting, karena: (1) Menjaga
stabilitas: kekukuhan keluarga membantu menjaga stabilitas di tengah berbagai tekanan dan
perubahan,
(2) Meningkatkan kesehatan mental: hubungan yang kuat dan saling mendukung dalam
keluarga dapat meningkatkan kesehatan mental anggota keluarga, dan (3) Menciptakan lingkungan yang positif: keluarga yang kokoh menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi seluruh anggotanya.
Setidaknya ada delapan hal yang dapat dilakukan untuk membangun kekukuhan keluarga;
yakni:
Pertama, memiliki komitmen. Dalam hal ini eksistensi atau keberadaan setiap anggota
keluarga harus diakui dan dihargai. Setiap anggota keluarga memiliki komitmen untuk saling
membantu meraih keberhasilan.
Muncul di dalam keluarga suatu jargon sebagai penyemangat bersama “satu untuk semua, semua untuk satu”. Intinya adalah terdapat suatu kesetiaan terhadap kehidupan keluarga dan kehidupan keluarga menjadi prioritas. Di manapun seseorang berada, komitmen untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga senantiasa menjadi fokur utama perhatian.
Baca Juga: Tegas, Pemerintah Tutup Dapur MBG yang Sebabkan Keracunan
Kedua, terdapat kesediaan untuk mengungkapkan apresiasi. Setiap orang menginginkan apa
yang dilakukannya diakui dan dihargai, karena penghargaan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Ketahanan dan kekukuhan keluarga akan dapat terwujud manakala ada kebiasaan untuk belajar berterima kasih pada semua anggota keluarga.
Setiap anggota keluarga dapat belajar untuk melihat sisi baik dari anggota keluarga yang lain, dan selalu terbuka untuk mengakui adanya kebaikan tersebut. Komunikasi yang terjadi bersifat positif, bernada memuji, dan itu sudah menjadi kebiasaan yang muncul dalam keluarga.
Ketiga, terdapat waktu untuk berkumpul bersama. Melalui interaksi orang tua dengan anak-
anak yang frekwensinya tinggi dalam arti sering dilakukan akan mendukung terbentuknya kelekatan (attachment) anak dengan orang tua.
Kelekatan menurut Santrock adalah suatu ikatan emosional yang kuat antara dua orang. Ikatan tersebut dikembangkan melalui interaksi anak dengan orang yang memiliki arti khusus dalam kehidupannya, biasanya adalah orang tua.
Baca Juga: MTQ XXXI Tingkat Kota Yogyakarta Diikuti 534 peserta, Wirobrajan Tampil sebagai Juara Umum
Attachment parenting adalah gaya pengasuhan yang tentunya digunakan oleh banyak orang tua, ketika orang tua membuka hati dan pikirannya terhadap kebutuhan dan perasaan anak.