HARIAN MERAPI - Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu memelihara diri dari ancaman siksaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan cara mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta orang-orang yang percaya akan Rukun Iman yang kemudian diikuti dengan ketundukan dan penyerahan jiwa.
Firman Allah SWT: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yag telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (Kehidupan) akhirat.” (QS. Al-Baqarah; 2:3-4).
Buah takwa bagi orang-orang beriman adalah hasil dari kesadaran dan komitmen untuk
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Berikut beberapa cara meningkatkan takwa;
yakni: (1) Meningkatkan Iman: meningkatkan iman dan kesadaran akan kehadiran Allah SWT
dalam kehidupan sehari-hari, (2) Menjalankan Perintah Allah: menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, (3) Berdoa dan Bermunajat: berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT untuk meminta petunjuk dan bimbingan, dan
(4) Mengembangkan Akhlak Mulia: mengembangkan akhlak mulia dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dengan meningkatkan takwa, orang-orang beriman dapat merasakan buah takwa yang telah disebutkan di atas dan meningkatkan kualitas iman dan taqwa mereka.
Banyak sekali buah takwa yang akan dinikmati orang-orang yang beriman, baik ketika masih
di dunia ini maupun kelak di akhirat, sebagaimana dijanjikan Allah SWT dalam Al-Quran maupun
Sabda-sabda Nabi Muhammad SAW. Di antara buah takwa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu adalah:
Pertama, tidak takut dan tidak bersedih hati. Orang-orang yang bertakwa dalam mengarungi
kehidupannya tidak ada kekhawatiran dan kesedihan di dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Mereka sangat yakin apapun yang menimpa pada diri mereka adalah atas kehendak-Nya, karenanya mereka tidak pernah merasa takut dan bersedih hati atas segala sesuatu yang menimpanya.
Baca Juga: Kota Yogyakarta Perluas Digitalisasi Parkir hingga 110 Titik, Jukir Teladan Diganjar Penghargaan
Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-A’raf; 7:35).
Kedua, terpelihara dari gangguan setan. Orang yang bertakwa senantiasa dalam lindungan
Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk, serta dengan cepat introspeksi diri untuk melakukan
evaluasi diri atas berbagai dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A’raf; 7:201).
Sungguh sangat berbahagia di dalam hidupnya orang-orang yang senantiasa menjaga diri dari godaan setan yang terkutuk.
Baca Juga: Program ketahanan pangan, Rutan Salatiga panen lele dan terong
Ketiga, selalu bersama dengan Allah SWT. Sungguh sangat beruntung bagi orang-orang yang
bertakwa, karena Allah SWT selalu bersamanya. Apapun aktivitas yang dilakukannya, Allah
senantiasa membersamainya dan menjaganya dari hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk
dilakukannya. Sehingga Allah SWT menjanjikan kepadanya bahwa telinganya, matanya, tangannya, kakinya merupakan bagian dari aktifitas-Nya.