mimbar

Optimis menatap masa depan

Jumat, 25 Juli 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi optimis menatap masa depan (Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

HARIAN MERAPI - Optimisme adalah sikap mental yang positif dan percaya diri dalam menghadapi masa depan.

Orang yang optimis cenderung memiliki harapan yang baik dan percaya bahwa masa depan akan
membawa kesempatan dan keberhasilan.

Beberapa manfaat dari memiliki sikap optimis dalam menatap masa depan adalah: (1) Meningkatkan motivasi: Optimisme dapat meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan dan menghadapi tantangan,

Baca Juga: Tips biar anak tidak kencanduan screen time, terutama saat makan, simak penjelasan dokter

(2) Mengurangi stres: Optimisme dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dalam menghadapi masa depan, dan (3) Meningkatkan kepercayaan diri: Optimisme dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan dalam menghadapi tantangan.

Beberapa cara untuk meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan adalah: (1) Fokus
pada hal-hal positif: Fokus pada hal-hal positif dalam hidup dan masa depan, (2) Tetapkan tujuan yang realistis: Tetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai,

(3) Belajar dari kesalahan: Belajar dari kesalahan dan pengalaman masa lalu, dan (4) Mengembangkan keterampilan: Mengembangkan keterampilan dan kemampuan untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Dengan memiliki sikap optimis, seseorang dapat menatap masa depan dengan lebih percaya diri dan positif, serta siap untuk menghadapi tantangan dan kesempatan yang ada Kitab Suci Al-Qur’an telah memberikan dorongan dan motivasi yang indah kaitannya dengan menghidupkan harapan untuk hidup optimis di masa depan; yakni:

Baca Juga: Sembilan karakter anak usia dini

Pertama, suatu hal yang tidak disukai bisa jadi menyimpan sebuah kebaikan. Begitu pula
berbagai cobaan yang terasa berat, pasti akan datang hal-hal baik yang segera diperolehnya.

Firman Allah SWT: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah; 2:216).

Kedua, setiap ujian yang diberikan Allah SWT tidak akan melampaui kesanggupan manusia.
Yakinlah kita mampu menghadapi ujian yang datang.

Firman Allah SWT: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah; 2:286).

Baca Juga: Pertanian Jadi Motor Utama, BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun

Ketiga, tiap kesulitan tidak akan berlangsung selamanya. Dalam tiap kesulitan yang dihadapinya, pasti akan ada kemudahan yang menyertainya. Dengan memahami bahwa di balik kesulitan ada kebaikan, seseorang dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dan mengubah kesulitan menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB