"Di sini juga ada replika beruang berukuran besar yang ternyata terbuat dari tanaman kucai (Allium tuberosum) dan itu tanaman asli, tanaman hidup," jelasnya.
Dengan mengenali berbagai jenis tanaman khususnya yang sudah langka, wisatawan dan masyarakat umum diharapkan dapat turut melestarikannya agar tidak punah.
Dana PEN
Pengembangan sektor pariwisata di Banyumas khususnya empat destinasi wisata yang dikelola BLUD UPT Lokawisata Baturraden itu menggunakan dana PEN yang dipinjam oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI pada tahun 2021.
Baca Juga: Penjelasan Menteri Bahlil Terkait Percepatan Proyek Rempang Eco-City yang Terkesan Terburu-buru
Saat itu, Pemkab Banyumas mengajukan pinjaman sekitar Rp200 miliar untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sektor pariwisata di daerah itu, meskipun pada akhirnya besaran yang disetujui hanya Rp191,92 miliar.
Dana PEN tersebut tidak hanya digunakan membangun destinasi baru beserta fasilitas pendukungnya seperti Menara Pandang "Teratai" Purwokerto yang dilengkapi dengan sentra kuliner Madhang Maning Park, juga merevitalisasi Taman Bale Kemambang yang saat sekarang dikenal dengan Taman Mas Kemambang, Lokawisata Baturraden, dan Taman Botani Baturraden.
Dengan adanya pembangunan destinasi wisata baru maupun revitalisasi destinasi yang telah ada, diharapkan akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Banyumas, sehingga berdampak pada peningkatan sektor perekonomian lainnya seperti UMKM, sehingga upaya pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi COVID-19 dapat terwujud. *