Begitu pula saat membawa titipan orang lain, lalu dihadang oleh pihak yang ingin merampasnya. Dalam kondisi tersebut, menyembunyikan kebenaran menjadi langkah yang dibenarkan syariat demi menjaga amanah.
3. Berkata tidak sesuai fakta untuk menyenangkan hati pasangan
Misalnya, ketika masakan seorang istri rasanya kurang sedap, sang suami tetap memujinya dan mengatakan “enak” demi menjaga perasaan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dan menghindari perselisihan.
4. Menyampaikan informasi Palsu dalam perang untuk menyelamatkan nyawa
Dalam peperangan yang bertujuan membela agama, diperbolehkan menggunakan strategi untuk mengecoh musuh, termasuk menyampaikan informasi yang menyesatkan. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi pasukan dan menjaga keberlangsungan perjuangan.
5. Mengatakan hal yang tidak sebenarnya demi menciptakan perdamaian
Kadang, seseorang yang berselisih dengan orang lain menyimpan rasa dendam yang sulit dihapus. Dalam kondisi seperti ini, seorang perantara boleh mengatakan sesuatu yang dapat melunakkan hati kedua belah pihak, meskipun tidak sepenuhnya benar, demi menghapus permusuhan dan mengembalikan hubungan baik.*