HARIAN MERAPI - Ada enam rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah karena sangat tinggi himmah kemauan dan memiliki budi pekerti yang agung.
Dakwah Islamiyah pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengubah seseorang, sekelompok, atau suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan perintah Allah SWT dan tuntunan Rasul-Nya.
Usaha mengubah suatu kelompok masyarakat dari satu keadaan kepada keadaan yang lebih baik tidak mungkin terlaksana tanpa rencana yang sistematis dan terpadu.
Semua penggerak dakwah memiliki potensi untuk berhasil dalam dakwahnya. Tapi sering kali kita melihat adanya kegagalan-kegagalan yang ditemui di lapangan. Boleh jadi mereka yang gagal dalam dakwah adalah mereka yang tidak pernah mendalami sirah Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya.
Para penggerak dakwah hendaknya benar-benar memahami langkah-langkah Rasulullah dalam
mengemban risalah hingga syiar Islam gemilang hingga kini.
Rasulullah Muhammad SAW adalah uswatuh hasanah bagi setiap muslimin, termasuk dalam
berdakwah amar ma’ruf dan nahi munkar, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab; 33:21).
Rasulullah adalah seorang pembangun agama yang hak dan diridha-Nya di atas bumi ini. Di
antara sebab atau alasan beliau diberi pertolongan Allah SWT dalam dakwahnya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
Pertama, Nabi Muhammad SAW yakin yang sepenuhnya bahwa agama yang disiarkan itu
adalah agama yang hak yang akan mengalahkan segala sesuatu yang batil, sebagaimana firman-Nya:
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash-Shaff, 61:9).
Juga firman-Nya: ”Katakanlah! Sudah datang barang yang benar dan lenyap barang
yang batal: bahwasanya barang yang batal itu lenyap adanya.” (QS. Al-Isra’; 17:80).
Kedua, Nabi yakin bahwa Allah SWT pasti akan membela dan memenangkan orang-orang
yang membela dan memperjuangkan agama-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad; 47:7).
Ketiga, Nabi dan para sahabat benar-benar berjihad (berjuang sekuat-kuatnya) untuk
tersiarnya Agama Islam dan yakin akan mendapatkan kemuliaan dan kemenangan, sebagaimana firman-Nya: