Enam rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW, salah satunya karena sangat tinggi himmah kemauan dan memiliki budi pekerti yang agung

photo author
- Minggu, 28 April 2024 | 08:09 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Biro Kajian Peradaban dan Keilmuan Islam PW DDII DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Biro Kajian Peradaban dan Keilmuan Islam PW DDII DIY (Dok. Pribadi)

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunuukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik.” (QS. An-Ankabut; 29:69).

Keempat, Nabi berkehendak sekali dengan kemauan yang sangat kuat, memikirkan umat
manusia agar mau mengikuti petunjuk agama, sehingga mempunyai perasaan yang sangat berat manakala mendapatkan para sahabat dan pengikutnya tidak mengikuti tuntunan Kitab Suci A-Qur’an.

Firman Allah SWT: “Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. Al-Furqan; 25:30).

Dikarenakan Rasulullah berat memikirkan umatnya yang banyak meninggalkan Kitab Suci Al-Quran, beliau hampir saja rusak badannya, sebagaimana firman-Nya: “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya meeka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).” (QS. Al-Kahfi; 18:6).

Kelima, Nabi Muhammad SAW sangat kasih sayang dengan umatnya dan sangat berharap
agar ummatnya memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat, sebagaimana firman-Nya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah; 9:128).

Keenam, Rasulullah SAW sangat tinggi himmah kemauan dan memiliki budi pekerti yang
agung, sebagaimana firman-Nya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam; 68:4).

Rasulullah SAW tidak pernah cacat di masyarakatnya. Selain karena terlahir dari keluarga mulia, Nabi Muhammad SAW juga selalu dikenal hanya mengerjakan perbuatan yang mulia saja.

Beliau memiliki prestasi yang diakui oleh ummatnya sejak usia belia. Dan itulah
salah satu modal utama keberhasilan dakwah Rasulullah Muhammad SAW yang menjad teladan ummat sepanjang masa. Inshaa Allah! (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Biro Kajian Peradaban dan Keilmuan Islam PW DDII DIY) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X