HARIAN MERAPI - Ada sepuluh ayat al-quran tentang tugas utama para rasul, di antaranya adalah diutus untuk memberi kabar gembira dan peringatan.
Kajian Peradaban dan Keilmuan Islam DDII Wilayah Provinsi DIY Rasul bertugas memberikan kabar gembira kepada umat manusia dari keistimewaannya.
Tugas rasul ini dikhususkan untuk manusia-manusia yang telah menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Baca Juga: MTQ Jateng Digelar di Pati, Juaranya Dipersiapkan Mengikuti MTQ Tingkat Nasional
Berita gembira ini kabarkan bagi manusia-manusia yang selalu berbuat baik di dunia semata karena mengharap rida dari Allah SWT.
Tugas Para Nabi dan Rasul adalah: (1) menyampaikan wahyu: Tugas utama mereka adalah menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia, dan
(2) mengajarkan Ajaran Ilahi: Para nabi dan rasul memberikan ajaran moral, hukum,
dan petunjuk bagi umat manusia sesuai dengan wahyu yang diterimanya.
Dalam Al-Quran banyak ayat yang menjelaskan tentang tugas utama para Nabi dan Rasul;
yakni:
Baca Juga: Harga bawang merah naik signifikan, Satgas Pangan Polri : Distribusi terlambat karena Lebaran
Pertama, Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh umat manusia. Firman Allah SWT: “Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. An-Nisya’; 4:79).
Kedua, orang-orang beriman dilarang menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW hal-hal
yang jika diterangkan kepadanya justru menyusahkan dan berdampak buruk bagi mereka. Firman Allah SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-
hal yang jika diterangkan kepadamu (niscaya) menyusahkan kamu. Jika kamu menanyakannya ketika Al-Qur’an sedang diturunkan, (niscaya) akan diterangkan kepadamu. Allah telah memaafkan (kamu) tentang hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Maidah; 5:101).
Ketiga, Rasul diutus untuk memberi kabar gembira dan peringatan. Firman Allah SWT:
“Tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-An’am; 6:48).
Keempat, kaum kafir di mana Nabi Muhammad SAW berada telah mendustakan azab Allah,
padahal azab-Nya adalah benar, sebagaimana firman-Nya: “Kaummu mendustakannya (azab)
padahal (azab) itu benar adanya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.” (QS. Al-An’am; 6:66).