Peserta Dimas Diajeng Jogja angkatan 2017 ini semangat lestarikan Bahasa Jawa, lewat apa?

photo author
- Jumat, 18 November 2022 | 11:30 WIB
Anisa (kiri) dan Rahma saat berdiskusi seputar usaha melestarikan Budaya Jawa termasuk Bahasa Jawa.  (Foto: Dok. Anisa)
Anisa (kiri) dan Rahma saat berdiskusi seputar usaha melestarikan Budaya Jawa termasuk Bahasa Jawa. (Foto: Dok. Anisa)

 

HARIAN MERAPI- Budaya Jawa termasuk di dalamya ada Bahasa Jawa mendapat tantangan tersendiri pada saat era digital maupun gencarnya budaya popular di Indonesia seperti akhir-akhir ini.

Suatu hal disyukuri, sebagian generasi muda masih semangat untuk bisa melestarikan Bahasa Jawa sesuai kemampuan yang dimiliki.

Dua peserta Dimas Diajeng Jogja angkatan 2017, Eka Anisa Sari dan Rizki Rahma Nurwahyuni termasuk yang berusaha bisa berperan dalam melestarikan atau nguri-nguri Bahasa Jawa.

Baca Juga: Horeee... data Salatiga aman dari pembobolan dan serangan hacker nakal

Cara yang dilakukan Eka Anisa kelahiran Sleman, antara lain dengan menerjuni dunia panatacara (MC menggunakan Bahasa Jawa).

Menurut Anisa, ia banyak dimotivasi oleh bapaknya, pamannya maupun pakdhenya untuk bisa terjun di MC Bahasa Jawa. Ia pun pernah kursus MC Bahasa Jawa di Rumah Budaya Tembi.

“Kanthi asesanti harum kuncaraning bangsa hamung dumung ana ing luhuring kabudayan. Kata-kata ini menjadi salah satu sumber inspirasi saya untuk bisa menerjuni MC Bahasa Jawa sebaik mungkin,” ungkap Anisa, baru-baru ini.

Anisa yang juga dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini menambahkan, pamannya yang tinggal di Gamping Sleman, Herliyawan, banyak memberi andil, sehingga ia bisa rutin mengampu berbagai acara, sebagai panatacara.

Baca Juga: 12 contoh soal CAT PPK PPS Pemilu 2024 , tema kerja KPU

Antara lain, rangkaian acara pernikahan (manten), pengajian, Syawalan dan acara-acara penting lainnya. Setiap mendapat amanah sebagai MC Bahasa Jawa, ia berusaha menjalankan dengan sebaik mungkin.

“Selain menggunakan Bahasa Jawa, biasa juga saya mendapat tugas MC maupun moderator acara-acara menggunakan Bahasa Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Rahma mengungkapkan, Indonesia yang memiliki banyak sekali keragaman budaya. Kesenian wayang kulit dengan menggunakan Bahasa Jawa termasuk yang penting untuk dijaga kelestariannya.

“Generasi muda harus ada yang memiliki semangat dan tekad kuat untuk menjaga dan mengembangkan Budaya Jawa seperti melalui wayang kulit sebagai salah satu elemen dari warisan budaya bangsa,” urainya.

Baca Juga: PSKK Fakultas Psikologi UMBY gelar pelatihan bertajuk Psikoedukasi Caregiver Berdaya

Rahma kelahiran Bantul yang juga putri seorang dalang wayang kulit, Ki Sigit Manggala Saputra menambahkan, sinergitas dengan berbagai pihak, akan menjadi salah satu faktor penting keberhasilan diplomasi budaya melalui wayang kulit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X