Hanum Rais mengatakan, bahwa sejarah Islam di Andalusia itu menjadi sangat menarik karena menyimpan banyak pelajaran.
“Betapa peradaban Islam yang besar di Andalusia itu bisa lenyap tanpa bekas,” kata Hanum Rais.
Sementara itu Rangga Almahendra, menambahkan bahwa penulisan buku novel Sangkakala di Atas Langit Andalusia itu terinspirasi dari kisah seorang sahabatnya dari Spanyol.
“Namanya,Yassin, dia tahu betul kisah keruntuhan Islam di Andalusia itu dari cerita nenek moyangnya,” kata Rangga.
Dalam buku Sangkakala di Langit Andalusia itu, dikisahkan tapak tilas perjalanan Rammar Ibnu Baqar usai perang besar tahun 1492 Masehi.
Baca Juga: Jamain uji nyali di kamar kos Barsono yang misteri, baru sejenak sudah tak tahan, kenapa?
“Jadi, dengan membaca buku ini kami mengajak pembaca terbang ke Spanyol dan melihat peradaban Islam di Andalusia pada tahun 1942,” kata Rangga.
Rangga menegaskan, bahwa buku Sangkakala di Langit Andalusia ini merupakan novel sejarah yang mengandung riset.
Karena itu, proses penulisannya sangat panjang, bahkan memakan waktu tujuh tahun.
Menurut Rangga, proses penulisan buku sudah mulai sejak tahun 2015. Dia mengaku harus melakukan riset langsung ke Spanyol sebanyak dua kali.
“Pesan utama dari buku ini adalah pentingnya semangat persatuan,” katanya.
Sementara itu dalam acara peluncuran buku tersebut, Rangga dan Hanum juga menghadirkan sahabatnya dari Spanyol melalui Zoom Meeting.
Baca Juga: Lomba merpati kolong berhadiah mobil Daihatsu Ayla dan sepeda motor digelar di Bantul
Rangga mengatakan, bahwa sang sahabat bernama Yassin itu juga menjadi karakter dalam buku yang ditulisnya tersebut.
Yasin dalam kesempatan itu pun mengatakan, bahwa masyarakat di Indonesia harus mengetahui sejarah Islam di Andalusia.