budaya

Membaca Serat Piwulang Estri, ini yang harus dilakukan perempuan

Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:53 WIB
Pembicara Dr. Sri Ratna Saktimulya, Moderator KMT Ndoyodiprojo dan KPH Kusumoparastho. (Teguh Priyono )

HARIAN MERAPI - Kadipaten Pakualaman memiliki banyak peninggalan berbagai karya sastra yang tersimpan menjadi koleksi di perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman.

Salah satu karya sastra yang menjadi perhatian banyak kalangan yaitu 'Serat Piwulang Estri' yang memuat banyak ajaran tentang bagaimana seorang perempuan seharusnya bertingkah laku dan menjaga martabat pribadi dan keluarganya.

"Dalam Piwulang Estri banyak berisi nilai ajaran pengetahuan bagi seorang perempuan bagaimana cara bersikap kepada suaminya serta berbagai pantangan yang dilakukan oleh seorang perempuan," begitu papar Dr. Sri Ratna Saktimulya dalam Dialog Budaya Kadipaten Pakualaman yang digelar di Ndalem Kepatihan Pakualaman, Jumat (30/9/2022) malam.

Baca Juga: Bermain bola, seorang bocah 6 tahun tewas tertabak bus di Pantai Drini Gunungkidul, ini kronologinya

Lebih lanjut menurut Kepala Studi Kebudayaan UGM yang mendapat kekancingan asma Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi dari KGPAA Paku Alam X ini, selain memuat ajaran bagai mana seharusnya bersikap seorang istri kepada suaminya.

Dalam Serat Piwulang Estri juga berisi bermacam sikap yang tidak baik yang harus dihindari oleh seorang perempuan terhadap suaminya.

Lebih rinci dia menuturkan dalam Piwulang Estri selain berisi nilai pengetahuan bagai mana sikap seharusnya seorang perempuan kepada suami, juga ada ajaran terkait berbagai pantangan yang dilakukan perempuan, pranata pernikahan, perempuan dalam metafora suluk tanen, tenun dan batik.

Begitu juga terkait dengan ajaran nilai-nilai eksistensi keillahian bagi seorang perempuan.

Baca Juga: Upaya regenerasi penulis sastra Jawa, Paramarta adakan workshop geguritan dan cerkak

"Dalam Piwulang Estri ternyata ada juga ajaran dari Paku Alam I kepada putranya Suryaningrat tentang bagai mana perilaku yang baik dan tidak baik bagi seorang suami," urainya.

Bila mendalami ajaran Piwulang Estri menurut Saktimulya, ternyata muaranya ada pada bagai mana seorang perempuan untuk pandai bersyukur dengan segala yang diterimanya.

Dengan bersyukur maka seorang perempuan akan jauh dari sikap tidak baik seperti gemar membakar hati orang lain dikarenakan iri hati, berwatak angkuh dan ketus dalam bicaranya serta gemar mencela suami.

"Pantangan yang harus dipegang adalah membandingkan suami dengan lelaki lain dan sikap boros. Jika hal itu dilanggar sehingga menyebabkan banyak kesulitan dalam kehidupan keluarga," begitu tuturnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan jadi peristiwa kerusuhan terburuk nomor 2 dalam sejarah sepak bola dunia, ini daftarnya!

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB