Namun, kenyataannya tidak demikian. Kunjungan raja-raja dari Nusantara semuanya diterima Kaisar Ming sebagai kunjungan tamu agung negara yang bersahabat dan perlakukan dengan segala kehormatan dan kemuliaan.
Raja Brunei merupakan raja pertama yang datang mengunjungi Tiongkok, disusul Raja Malaka dan Raja Sulu. Catatan itu bisa ditemukan yang cukup lengkap dan sangat menarik dalam dokumen-dokumen sejarah yang resmmalakai, seperti Ming Shi (Sejarah Dinasti Ming). dan Ming Shi Lu (Catatan kejadian aktual Dinasti Ming).
Tercatat bahwa Raja Brunei Darusalam datang ke Tiongkok untuk bertemu Kaisar Ming pada bulan 8 tahun 6 atau pada tahun 1408. Mereka membawa hasil bumi yang banyak dan selama di Tiongkok mendapat penghormatan yang istimewa.
Sedangkan Raja Malaka mengutus delegasi pada bulan 9 tahun ke 3 atau 1405, masa kekaisaran Cheng Zu dengan membawa hasil bumi.
Raja-raja Sulu, yang diantaranya terdiri dari dua kerajaan, yakni raja timur Ba Du Ge Ba Ha La dan Raja Barat Su Ha La Ge La Ma Ding datang ke Tiongkok pada tahun ke 15 Tahun Yong Le atau tahun 1417.
Mereka membawa anggota keluarga dan penghulu-penghulunya sejumlah 340 orang. Mereka mempersembahkan upeti berupa mutiara, permata, penyu dan lainnya.*