Mensyukuri Nikmat 9: Mencoba Mengelak dari Kenyataan

photo author
- Selasa, 5 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Pak Warjo minta Purbo untuk tidak jadi pengecut. (Ilustrasi Sibhe)
Pak Warjo minta Purbo untuk tidak jadi pengecut. (Ilustrasi Sibhe)

SEBAGAI orangtua, Pak Warjo harus bisa bertindak bijaksana di tengah situasi yang sangat pelik seperti sekarang ini. Yang pertama dilakukannya adalah menahan emosi. Ia harus sabar, agar bisa bicara dengan bijaksana.

"Benar Purbo, apa yang dikatakan nak Darti?" tanya Pak Warjo.

Purbo hanya bisa menundukkan kepalanya semakin dalam. "Darti dulu memang pacar saya, Pak. Tapi soal kehamilan, saya sebenarnya tidak tahu sama sekali," kata Purbo pelan.
"Tidak tahu bagaimana?" yanya Pak Warjo lagi.

Baca Juga: Almari Kuna Menyimpan Misteri Soal Bocah Bengal yang Bernasib Sial

"Jangan mengelak kalau kehamilanku bukan akibat perbuatanmu lho Mas," sela Darti dengan lantang, karena ia khawatir Purbo akan mengelak bahwa ia yang telah menghamilinya.

"Sabar nak Darti, biar Purbo menjawab pertanyaanku dulu," kata Pak Warjo.
"Memang seperti itu yang saya maksudkan. Kami memang sempat berpacaran, tapi bukan berarti pasti aku yang ayah dari bayi itu," kata Purbo.

"Nah, benar to. Ternyata kamu pengecut Mas," kata Darti yang makin emosi mendengar ucapan Purbo.
"Sabar, sabar, jangan emosi dulu," Pak Warjo mencoba menenangkan situasi.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 8: Rahasia Terbongkar di Mata Keluarga Istri

"Maaf Pak, kalau Mas Purbo tidak mau tanggung jawab, saya tidak bisa terima. Ini jelas-jelas hasil perbuatanmu, bagaimana mungkin kamu bisa bicara seperti itu Mas?" kata Darti sambil menunjuk-nunjuk muka Purbo.

Purbo sendiri dalam situasi kepepet, memang masih mencoba untuk berkelit. Sudah tentu ia tak ingin menghancurkan masa depannya sendiri, jika harus bertanggung jawab atas kehamilan Darti.

Purbo berpikiran, Pak Warjo tentunya juga tak ingin anaknya langsung menjadi janda setelah beberapa hari menikah. Tapi ternyata Pak Warjo mengambil keputusan di luar dugaannya.

Baca Juga: Ketua Relawan Bala Anies: Andai Giring Masih Penyanyi, Dia Juga Akan Diuntungkan Formula E

"Saya sepakat dengan nak Darti, kamu jangan menjadi laki-laki pengecut Purbo. Kenyataan ini memang sangat pahit, terlebih lagi buat putriku Yani. Bapak tak bisa memungkiri bagaimana pedih hatinya Yani, seperti tadi kalian lihat ia sampai pingsan," kata Pak Warjo.

Sekarang biarlah kita sama-sama berpikir secara mendalam lebih dahulu, jika situasi sudah mereda dan kita bisa sama-sama berpikir dengan jarnih, barulah nanti kita ambil keputusan. Nak Darti tolong yang sabar untuk menunggu keputusan kami ya, karena saya ingin semua ini bisa diselesaikan dengan baik-baik." (Bersambung)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X