HARIAN MERAPI - Dua Seniman Padang Panjang Koreografer Dendi Wardiman dan Komposer Capaik menggelar pertunjukan tari dan musik eksperimental bertajuk Terkurung di Alam Bebas di Jagongan Wagen Episode 148 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Sabtu (26/8/2023) malam.
Pagelaran tari dan musik eksperimental ini menjadi edisi pertama Jagongan Wagen di bulan Agustus tahun 2023.
Terkurung di Alam Bebas yang ditampilkan kali pertama di Gedung Diponegoro PSBK, merupakan respon terhadap fenomena cyberbullying yang marak di dunia maya media sosial.
Baca Juga: Berantas judi online dan pinjol ilegal, Menkominfo akan temui Kapolri, ini yang akan dibahas
"Ini kegelisahan saya dengan fenomena cyberbullying yang memiliki dampak sangat berat bagi korban. Disamping itu saya sendiri juga pernah mengalami dibully yang dampaknya sangat terasa sekali. Jadi karya ini juga menjadi pelepasan kegelisahan yang pernah saya alami sebagai korban," tutur Dendi dalam dialog seusai penampilannya yang membuat jenak penonton duduk menikmati karya itu.
Awal pertunjukan yang didukung tata lampu serta musik garapan Capaik, menampilkan paduan permainan cahaya serta suara notifikasi berdering tiada henti yang menekankan dan seperti teror. Dari dua sisi panggung kemudian muncul Dendi penari utama dan Capaik figuran yang berperan sebagai pembulli.
Paduan tari yang banyak menyerap gerak akrobatik dan ballet serta sentuhan teaterikal memiliki power totalitas dalam menampilkan setiap gerak yang diperagakan.
Baca Juga: Begini dampak orang yang terjerat judi daring, menurut pengamatan Dekan Fakultas Hukum UI
"Saya sangat menikmati setiap gerakan tari ini sebagai pelepasan kegelisahan. Dan setelah pertunjukan ini saya begitu lega dari semua beban, bebas," urainya.
Sementara itu dalam penggarapan musik yang demikian dinamis. Meski ritme yang disuguhkan demikian longgar, namun paduan instrumen yang ditawarkan sangat klop dan match dengan gerak olah tubuh Dendi yang begitu tampak prima.
"Dalam penggarapan musik ini memang kita diskusikan dulu. Saya mencoba menterjemahkan semua gerak itu menjadi tatanan musik yang sesuai dengan kekuatan gerak tari Dendi," kata Capaik yang juga memasukan unsur musik etno Minang dalam garapannya melalui instrumen suling khas Minang.
Baca Juga: Kemenkominfo gandeng Polri berantas judi daring, begini caranya
Perundungan melalui media sosial sangat berpengaruh terhadap psikologis korban. Mereka akan merasakan tekanan mental yang bisa menjadi semacam teror berdampak bagi korban kemudian menutup diri dari lingkungan sosialnya.
"Perundungan ini tidak membatasi usia maupun gender, sehingga karya ini saya maksudkan bisa memberikan manfaat agar kita semua bisa bijak dalam menggunakan medsos. Karena dampaknya sangat berat, jika salah menggunakannya," tutur Dendi.
Jagongan Wagen merupakan ikonik PSBK sejak 2007 yang secara intens menampilkan karya pertunjukkan baru dan inovatif oleh seniman tari, musik, teater dan multimedia.