HARIAN MERAPI - Jembatan Mbeling yang merupakan jembatan kereta api yang berada di atas Sungai Progo, telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya pada tahun 2019 silam.
Sejarahnya, pada tahun 1930 Staats Spoorwegen (SS) atau Perusahaan Negara Kereta Api Hindia Belanda, memutuskan untuk membangun jembatan baru guna menggantikan jembatan lama yang sudah digunakan sejak 1887.
Jembatan ini menghubungkan jalur kereta api Bandung-Yogyakarta. Jembatan baru dibangun karena setelah dilakukan pemeriksaan, kekuatan pilar dan pondasi jembatan lama berkurang (Het Nieuws van den dag Voor Nederlandsch-Indie , 18 Januari 1930).
Baca Juga: Cagar Budaya Jembatan Mbeling di atas Sungai Progo, selesai dibangun pada 6 Juli 1887
Jembatan baru dibangun di sebelah utara jembatan lama dengan bentuk yang sebelumnya belum pernah ada di Hindia Belanda, yakni berbentuk setengah lengkung dan terbuat dari besi baja.
Besi-besi baja tersebut dibuat oleh Koninklijke Nederlandsche Machinefabriek v/h E.H. Begemann dari Belanda (De Nieuwe Koerier, 15 Januari 1931).
Sistem ini merupakan sistem baru yang diterapkan pertama kali di Hindia Belanda.
Konstruksi jembatan ini dikenal dengan sebutan Bijlaard Bent , sesuai nama perancangnya yakni Paulus Peter Bijlaard, seorang arsitek dari Dienst der Staatspoor-en Tramwegen. Prof. Ir. Paulus Pieter Bijlaard adalah seorang guru besar teknik sipil asal Belanda bidang jalan dan jembatan, konstruksi baja, beton bertulang.
Ia juga pernah menjabat rektor kesembilan Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Intitut Teknologi Bandung) periode 31 Juli 1936 s.d. 14 Agustus 1937.
Baca Juga: Bendung Tirtorejo Grembayangan Sleman alami pendangkalan, Titiek Soeharto akan hubungi Mentan
Dilansir laman kemdikbud.go.id, berbeda dengan jembatan yang ada di sebelahnya, jembatan ini menggunakan sistem konstruksi baru tumpuan rol tanpa tiang penyangga tengah. Pondasi jembatan terletak di bagian kiri dan kanan jembatan (arah barat dan timur).
Tiang pancang jembatan langsung ditempatkan pada tebing yang berada di pinggir sungai. Tebing yang terdapat tiang pancang lalu dikuatkan dengan tembok beton.
Tiang pancang jembatan terbuat dari besi baja yang miring dan bagian atasnya membentuk setengah lingkaran.
Besi baja pancang tadi diperkuat dengan besi baja lain yang terletak di bagian tengah atas jembatan. Di bagian tengah jembatan terdapat rel kereta api.
Tumpuan Jembatan Kereta Api Sungai Progo berbeda dengan jembatan lainnya. Tumpuan jembatan ini berada pada bidang gerak miring 45° dengan suatu tumpuan pendel yang berarah miring dengan sudut 45° yang sama seperti tumpuan rol pada jembatan biasa (de Ingenieur in Nederland Indie, 1931).