HARIAN MERAPI - Belum banyak masyarakat yang mengenal keberadaan Kadipaten Pakualaman sebagai salah satu penyangga keistimewaan bersama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang sejarah dan eksistensi Kadipaten Pakualaman kepada masyarakat luas khususnya di Kulonprogo yang memiliki kesejarahan erat dengan Kadipaten Pakualaman.
Demikian hal itu disampaikan Kepala Dinas Kundha Kabudayan Kulon Progo, Drs. Eka Pranyata dalam sambutan pembukaan Dialog Budaya bertema Sosialisasi Sejarah dan Nilai nilai Kepakualaman di Aula Kantor Dinas Kebudayaan Kulon Progo, jalan Sugiman 19 Pengasih Kulonprogo, Selasa (12/11/2024).
Baca Juga: Mantan Dirut PT Taru Martani Dituntut 13 Tahun Penjara
Menurut Eka, belum banyak masyarakat yang mengenal dan paham sejarah Kadipaten Pakualaman. Selama ini hanya Kraton Kasultanan saja yang dikenal baik oleh masyarakat.
"Sosialisasi ini menjadi penting agar masyarakat dapat mengenal dan menambah pengetahuan masyarakat terkait sejarah dan eksistensi Kadipaten Pakualaman sebagai salah satu penyangga keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta," urai Eka.
Sementara itu, menurut putra K.G.P.A.A Paku Alam X, yang hadir dalam kegiatan itu B.P.H. Kusumo Bimantoro mengungkapkan, kegiatan Dialog Budaya yang dilaksanakan secara berkeliling di kabupaten dan kota ini merupakan salah satu cara untuk lebih dekat kepada masyarakat dalam menjalin silaturahmi.
"Kami ingin mendengar langsung dan berdialog dengan masyarakat dalam bentuk dialog seperti ini," ungkap Mas Suryo begitu sapaannya akrabnya.
Baca Juga: Mantan Kapolda DIY Komjen Pol Ahmad Dofiri Jabat Wakapolri
Dialog Budaya dengan peserta dari berbagai komponen masyarakat budaya dan seniman, penggerak desa budaya serta para tokoh masyarakat dan berbagai komunitas profesi. Tampak hadir Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kulonprogo Agung Kurniawandalam dan Ketua Dewan Kebudayaan Kulonprogo Wasuludin.
Dialog Budaya menghadirkan dua budayawan Kadipaten Pakualaman sebagai pembicara yaitu KPH. Kusumoparastho Penghageng Urusan Pambudidaya dan KRMT Projokusumo Penghageng Urusan Darah Dalem Kadipaten Pakualaman.
Terkait dengan sejarah berdirinya Kadipaten Pakualaman menurut KPH Kusumoparastho, perjalanan hidup pendiri Kadipaten Pakualaman yaitu Pangeran Notokusumo yang kemudian dinobatkan sebagai Pangeran Merdiko dengan gelar Adipati Paku Alam I, sama seperti kisah Nabi Yusuf.
Baca Juga: Begini Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah
"Kisah Nabi Yusuf hidup terlonta lonta penuh penderitaan hingga akan dibunuh, tetapi karena kedekatannya pasrah pada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya mendapat kemuliaan," ucap Kangjeng Kusumo.