HARIAN MERAPI – Loman Park Hotel Yogyakarta berkolaborasi dengan Jogja Exhibition Roadshow mempersembahkan Unconditional Loman Visual Art Exhibition & Bonsai, sebuah pameran seni yang menghadirkan 34 seniman, sebanyak 40 karya lukis dan 3 karya patung. Sementara Bonsai yang dipamerkan komunitas pecinta bonsai Yogyakarta sebanyak 30 pohon dari beberapa jenis pohon lokal.
Pameran ini dibuka General Manager Loman Park Hotel Handono S. Putro, Penulis Jajang R Kawentar, ketua pameran Nanang Wijayanto, kordinator Pameran N. Rinaldi, serta Performance Sanggar Tari Siung Kencap. Pameran dibuka pada 15 Oktober 2024 dan berlangsung hingga 5 Januari 2025 di area lobi hotel, dengan akses gratis untuk umum.
Sejak dibukanya Loman Park Hotel Yogyakarta telah berkomitmen untuk mendukung dunia seni dan komunitas kreatif lokal, hingga menuju usia Loman yang pertama ini Menjadi pameran ketiga yang diadakan di Loman.
Baca Juga: Dukung Sektor Pariwisata DIY, PHRI dan GIPI Minta Legalisasi Minuman Berakohol Diperketat
“Sejak awal, kami membuka hotel ini dengan menyiapkan lobby hotel sebagai wadah galeri dari para seniman, dan kini ini merupakan pameran ketiga. Kami terus berkomitmen untuk berkontribusi terhadap perkembangan dan pengakuan seniman lokal,” kata Handono S. Putro.
Menurutnya, Loman itu dalam bahasa jawa yang berarti baik hati, dermawan, teman dekat. Unconditional Loman merupakan ungkapan dari cinta yang tulus, seperti kasih ibu pada anak-anaknya. Memberi tak mengharapkan balasan.
Unconditional Loman dalam karya seni mengamalkan dan mengabadikan keindahan pengalaman, aspirasi, inspirasi yang terpancar dari jiwa, dipersembahkan bagi jiwa-jiwa penuh suka cita. Karya seni yang menginspirasi rasa syukur, damai, cinta kasih terhadap semua makhluk dan segala sesuatu. Memberi dan menerima dengan senang hati.
Baca Juga: Bahrain Minta Main di Luar Indonesia, Begini Tanggapan PSSI
"Unconditional Loman merayakan apa pun pengalaman hidup dengan keindahan melalui karya seni. Karya-karya seni Unconditional Loman yang dipamerkan adalah bentuk energi keberlimpahan berkelanjutan," terangnya.
Pameran ini menampilkan perpaduan unik antara seni visual dan keindahan alam tanaman bonsai, menghadirkan karya-karya dari para seniman ternama yang dipadukan dengan bonsai yang melambangkan harmoni antara kreativitas manusia dan kekuatan alam. Para tamu dan pencinta seni diajak untuk merasakan perjalanan seni yang menginspirasi, merayakan keindahan dalam setiap pengalaman hidup melalui karya seni yang memancarkan energi positif dan keberlimpahan.
Baca Juga: Mengenal Joglosemarkerto, kereta api yang bisa jadi alternatif perjalanan wisata ke Solo
Sekaligus sebagai perjalanan rasa syukur atas usia rebranding hotel Loman yang pertama bertajuk 'Nyawijining Rasa'.
Unconditional Loman menghadirkan 34 seniman di antaranya Adha, Andi Hartana, Amboro Miring (alm), Arif Bigbang, Arul Lail, Bahrul Hepi, Betto Made Putra, Budi Barnabas, Budi Haryanto, Dadang Imawan, Damiana Endah P, Deden FG, Dwipo Hadi, Eddy Ruswanto, Harjoko, Ludgerus Toto Utomo, Moko Jepe, N.Rinaldy, Nugroho Heri Cahyono, Nugroho Wijayatmo, Ono, Pambudi Sulistio, Pauline Annie Susanti, S.B.Visvakarma, Sapoy_Line, Supono, Suryadi, Tok Sidharta, Tono Haryono, Widya Gatra, Tri Pandrong, dan Wisnu Aji K. *