Nguri-nguri Budaya ala Loman Park Hotel Yogyakarta

photo author
- Jumat, 27 September 2024 | 08:30 WIB
General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta, Handono S. Putro (kanan) bersama Director of Sales Marketing, Khairil Dianda Putra sata media gathering, Kamis (26/9/2024).  (Foto: Sutriono)
General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta, Handono S. Putro (kanan) bersama Director of Sales Marketing, Khairil Dianda Putra sata media gathering, Kamis (26/9/2024). (Foto: Sutriono)

HARIAN MERAPI - Loman Park Hotel Yogyakarta resmi beroperasi pada 28 Oktober 2023. Hotel ini menggantikan Radison, yang berdiri sejak tahun 1995 di kawasan Kolombo, Jalan Afandi atau Gejayan Sleman.

Tak banyak yang tahu bahwa Loman Park Hotel adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemda DIY. Dengan bendera PT Jogja Wisata Istimewa, Loman Park Hotel mengandeng manajemen ATAP Hospitality.

Hotel tiga lantai dengan 180 kamar ini berusaha nguri-nguri atau melestraikan kebudayaan Jawa dengan mengusung tagline 'Care About Convenience'.

Baca Juga: Bio Farma Group Gelar Round Table Discussion di Yogyakarta, Jajaki Kolaborasi Layanan Kesehatan dengan Rumah Sakit

"Kami berkomitmen memberikan pelayanan kepada tamu-tamu ketika berada di Loman melalui keramahan khas masyarakat Yogyakarta, ada hal unik ketika berkunjung di Loman di mana setiap karyawan akan menyapa dengan senyuman serta sapaan bahasa Jawa seperti 'Sugeng Enjing, Sugeng Sonten'," kata General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta, Handono S. Putro dalam bincang media, Kamis (26/9/2024).

Meski sudah berganti-ganti nama, Loman tetap mempertahankan bangunan yang masih kokoh hingga sekarang. Loman mengkosepsikan etnik budaya Jawa ontentik di seluruh aspek bangunannya yang tergambar dari area lobby yang berdesain falsafah joglo.

Filosofi nama juga diusung Loman. Handono menyebut ada pertautan beberapa bahasa di dalamnya, yakni bahasa Arab, Inggris dan Jawa. L ini artinya Lillah berserah pada Tuhan Yang Maha Esa, dan harus amanah. O: Organisasi SDM, M: Measurable, terukur, A: Action oriented, gas pol dan N: Nrimo ing pandum.

Baca Juga: Hadirkan Hyper AI, Telkomsel sediakan layanan yang lebih responsif dan tepat sasaran

"Prinsip hospitality itu membuat nyaman. Karena bahagia itu mahal sekali," ujar pria yang 30 tahun berkecimpung di perhotelan tersebut.

Loman kini juga bergerak merambah bisnis tourism destination, restoran dan kafe, sehingga tidak melulu mengurusi hotel. Ekspansi ini untuk mendongrak pendapatan asli daerah dari sektor hospitality. Oleh karenanya, Loman mengajak pemerintah kabupaten kota untuk bisa berkolaborasi dan sinergi.

"Loman memiliki market 40 persen asing, saat weekdays, marketnya corporate dan governance. Okupansi juga terus meningkat dari 180 kamar dengan 12 tipe room yang kami miliki," paparnya.

Baca Juga: PT PAL Ungkap Pemerintahan Baru Punya Misi Bangun Kapal Induk

Loman juga mengedepankan sinergi dengan UMKM di Jogja dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berperan serta dalam memajukan pariwisata melalui produk-produk yang dipajang di area lobi.

"Kami ingin selalu melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk tumbuh bersama Loman. Dalam hal ini, kami menggandeng UMKM yang terkurasi untuk dapat menjual produknya di area lobi Loman,” ungkapnya yang akan membuat mini museum dan art galeri.

Fasilitas yang ditawarkan Loman merupakan yang terbaik di antara hotel-hotel yang ada di
Yogyakarta. Mulai dari fasilitas kolam renang dengan tiga pilihan untuk dewasa, anak-anak,
dan balita, Hulahoop Wellness sebagai pusat rekreasi kebugaran dengan berbagai fasilitas
seperti gym, tenis, voli pantai, basket, pilates/poundfit, jacuzzi, sauna, serta spa untuk
memanjakan diri hingga kids club untuk keluarga yang membawa anak-anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X