HARIAN MERAPI – Bio Farma, sebagai induk holding BUMN Farmasi, menyelenggarakan kegiatan Round Table Discussion (RTD) di Grand Mercure Adisucipto, Yogyakarta, Rabu (25/9/2024).
Acara yang dihadiri pemangku kepentingan dari Bio Farma Group dan perwakilan dari berbagai rumah sakit tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam layanan kesehatan.
Menurut Direktur Pemasaran PT Bio Farma dr Kamelia Faisal MARS, kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan yang harus terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapabilitas dari para pelaku yang terlibat di dunia kesehatan.
Baca Juga: BI Jelaskan Tiga Alasan Mengapa Harus Membentuk Central Counterparty
VP Strategi & Manajemen Pemasaran Produk, Aco Aslam Yusuf menyampaikan, target dan tujuan RTD ini selain untuk mewujudkan customer intimacy, sekaligus sarana Bio Farma Group untuk lebih mengenalkan pemasaran yang dilakukan baik terkait produk maupun layanannya.
"Diharapkan terealisasi sinergi, kerjasama dan kolaborasi antara Bio Farma group dengan mitra-mitranya di berbagai kota besar di Indonesia,” ujarnya.
VP Riset dan Intelijen Pasar, Yudha Bramanti juga menyoroti potensi kerja sama dengan rumah sakit dalam pengadaan fasilitas Radiofarmaka Bio Farma Group yang merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk manufaktur cyclotron secara komersial.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan yang Boleh Diekspor adalah Sedimen Jalur Laut
Kerja sama lainnya meliputi supply obat dan alat kesehatan. Kolaborasi ini pula mencakup hub and spoke laboratorium diagnostik, home care, serta inovasi alat deteksi kanker serviks, Cerviscan, yang menggunakan urin sebagai metode deteksi. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih baik.
Sementara itu, VP Monitoring dan Evaluasi Pemasaran, Hersi Rosilani, menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas produk serta layanan yang ditawarkan, guna memastikan Bio Farma Group tetap berkomitmen pada standar kualitas tinggi dan keselamatan pasien.
Round Table Discussion ini juga mengangkat tiga topik utama yang menjadi fokus diskusi yang menghadirkan narasumber dr. Aditya Fuad Triangga, SpOt (K), Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Hip dan Knee RSUP Sardjito yang membahas Osteoporosis dan Osteoartritis serta upaya penanganan dan pencegahan kedua kondisi tersebut yang
semakin umum di masyarakat. Dr. Aditya juga menyampaikan pentingnya diagnosis dini dan
pengobatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca Juga: PLTGU Jawa-1 di Karawang Miliki Kapasitas Elektrifikasi Terbesar di ASEAN
Adapun sesi dr. Diana Septiyanti, Sp.P, FAPSR, Dokter Spesialis Pulmonologi (Paru) JIH mengupas Manajemen Batuk Kronis. Dr. Diana menjelaskan tentang pendekatan terbaru dalam manajemen batuk kronis, sebuah kondisi yang sering kali diabaikan namun berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Dr. Diana turut menekankan pentingnya identifikasi penyebab dan penanganan yang terintegrasi dan medikasi menggunakan Codein.
Sementara dr. Henry Purnasidha Bagaswoto, Sp.JP (K), dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada mempresentasikan penelitian terbaru mengenai penggunaan Antikoagulan Ovine Enoxaparin dalam Sindrom Koroner Akut (ACS). Paparan ini memberikan wawasan baru dalam terapi antikoagulan dan dampaknya terhadap prognosis pasien.
Acara RTD ini mencerminkan komitmen Bio Farma Group untuk terus berinovasi dan
berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Melalui diskusi yang konstruktif ini, diharapkan dapat lahir solusi-solusi yang relevan dan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. *