budaya

Misteri Makam Kiai Wirojombo Dono Murah di Sleman 1: Saudara tua Sultan HB I yang terkenal sakti dan punya hobi mancing

Kamis, 11 Januari 2024 | 09:30 WIB
Cungkup makam Kiai Wirojombo Dono Murah di Padukuhan Gancahan, Sidomulyo, Godean, Sleman, Yogyakarta. ( Foto: Koko Triarko)



HARIAN MERAPI - Kiai Wirojombo Dono Murah dipercaya sebagai saudara tua Sultan HB I yang terkenal sakti mandraguna.


Makam Kiai Wirojombo Dono Murah yang dipercaya sebagai saudara tua Sultan HB I ini berada di Padukuhan Gancahan, Sidomulyo, Godean, Sleman.


Saudara tua Sultan HB I yang dikenal dengan nama Kiai Wirojombo Dono Murah ini pada zamannya terkenal sakti mandraguna.

Baca Juga: Cerita Waidah, Honorer SMP di Kota Tegal yang Rumahnya Jadi Tempat Menginap Ganjar


Makamnya hingga kini masih dikeramatkan, dan menjadi salah satu tempat tirakat sejumlah orang dari berbagai daerah.


Pada setiap bulan ruwah, masyarakat setempat juga rutin mengadakan tradisi ruwahan atau nyadran di Makam Kiai Wirojombo Dono Murah.


Menariknya, Kiai Wirojombo Dono Murah ini dalam kisahnya disebutkan punya hobi memancing ikan di sungai.


Hobi mancing ikan Kiai Wirojombo Dono Murah ini bahkan dipercaya sebagai latar belakang sejarah dari banyaknya kolam ikan yang hingga kini terdapat di Padukuhan Gancahan.

Baca Juga: Laporan Pengeluaran Dana Kampanye Rp180 Ribu Disoal Bawaslu, PSI: Belum Final


Dalam kisah tutur setempat, Kiai Wirojombo Dono Murah mendirikan padepokan di pinggir Sungai Gagak Suruh.


Setiap hari, Kiai Wirojombo Dono Murah menghabiskan waktu dengan memancing ikan di sungai tersebut.


Saat itu, Padukuhan Gancahan tentu saja belum ada. Kawasan tersebut masih berupa hutan dan daerah permukiman yang jarang penduduk.


Selain memancing, Kiai Wirojombo Dono Murah juga menanam berbagai sayur mayur seperti kacang panjang, dan lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan Keppres Cuti Bersama ASN 2024, Catat Tanggal Liburnya


Hasil dari menanam sayuran itu diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Bahkan, dia juga menyediakan tali bagi warga untuk mengikat sayur mayur hasil panennya.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB