HARIAN MERAPI – Kegiatan bertajuk Tetralogi Bambu, salah satu kegiatannya, yakni Bambooland Walk and Talk 2023, akhir pekan kemarin.
Tak kurang dari 60 orang mengikuti Bambooland Walk di hutan mini bambu kawasan Pakem Sleman dan 100 orang bergabung di platform daring zoom Bambooland Talk.
Bambooland Walk menempuh jarak lima kilometer, lalu setelah istirahat siang dilanjutkan dengan Bambooland Talk (talkshow seputar bambu).
Baca Juga: Rancangan jembatan Tim Abichandra UMY terpilih sebagai juara II dalam KJI 2023, ini inspirasinya
Kegiatan tersebut hasil sinergi antara Universitas Islam Indonesia (UII) penerima Hibah Dana Padanaan Kedaireka 2023 yang bermitra dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY.
Bermitra pula dengan sindikasi Bambooland Indonesia serta Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut salah satu panitia kegiatan, Dr Ar Yulianto P Prihatmaji IPM IAI dari UII, Bambooland Indonesia adalah platform kolaborasi hexa-helix approach antara kampus, korporat dan komunitas.
Selain itu juga dengan pemerintah, swasta dan media yang mempunyai gagasan memuliakan bambu dari hulu hilir secara beradab dan lestari.
Baca Juga: Bila pimpinan KPK terbelit kasus korupsi, ini akibatnya
“Kami merasa bersyukur, para peserta Bambooland Walk sangat antusias mengikuti acara, bisa belajar jenis-jenis bambu, cara pembibitan, penanaman, perawatan dan pemanenan bambu,” jelasnya.
Perjalanan sampai ketinggian 106 meter dengan waktu tempuh jalan santai sekitar 2 jam, sebutnya, segenap peserta berusaha mengenali 15 jenis bambu.
Ditambahkan Yuli, Bambooland Walk and Talk merupakan salah satu kegiatan dalam gerakan memuliakan bambu melalui program Bamboo Scholae.
Yakni, dengan kurikulum Tetralogi Bambu yang disusun sindikasi Bambooland Indonesia bekerjasama dengan UII dan IAI DIY. Selain itu Bambooland Walk and Talk bagian dari seri kegiatan HUT IAI DIY 2023.
Baca Juga: Ketum Pagar Nusa Gus Nabil Ungkap Jas Presiden Jokowi Mirip yang Dikenakan Gus Dur