HARIAN MERAPI - Cerita kejadian mistis di kampung Singosaren Lor seri 2
Sunggu aneh, ada batang bambu yang tidak roboh meski sudah dipotong,
Bagaimana reaksi mereka melihat peristiwa aneh dan kejadian mistis tersebut?
Mantarjo juga bercerita kalau tiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, selalu terlihat penampakan ting ijo (lampu hijau) yang muncul lalu menghilang secara misterius di area pepohonan bambu tersebut.
Malah pernah ada juga warga Kadipiro (kampung tetangga) yang melewati daerah pepohonan bambu tersebut tiba-tiba melihat sosok kakek-kakek yang duduk di pohon serut yang berada di tengah pepohonan bambu.
Kakek-kakek itu badannya kurus, bertelanjang dada, jenggotnya panjang sampai menyentuh tanah dan menatapnya dengan tajam.
Pada suatu hari, bapaknya Mantarjo kedatangan tiga orang tamu penjual bambu dari daerah Cebongan yang hendak menebas pohon bambu di pekarangannya.
Setelah saling sepakat soal harga, tiga orang tadi lantas mulai untuk menebang pohon bambu tersebut.
Saat giliran menebang pohon bambu yang dekat dengan pohon serut, ada batang pohon bambu yang sudah dipotong. Benar-benar sudah dipotong. Tapi tidak ambruk-ambruk. Juga walau sudah ditekan dan ditarik.
Jadi batang itu seolah-olah seperti melayang. Tapi kejadian aneh itu tidak digubris oleh mereka dan ditinggal untuk memotong batang bambu lainnya demi mengejar waktu.
Namun anehnya, saat salah seorang dari mereka melintas di bawah batang bambu yang melayang itu, tiba-tiba saja batang bambu itu jatuh dan menimpanya.
Dan anehnya lagi, walau batang bambu yang menimpa itu besarnya tidak seberapa, orang itu merasa badannya sangat sakit serta sulit untuk bangkit.
Badannya juga terasa panas. Dua orang temannya lantas membawanya pulang ke Cebongan.