HARIAN MERAPI – Nama tari Saman diambilkan dari dari nama penciptanya, Syekh Saman di Aceh. Proses penciptaan tari ini pada abad 14 Masehi.
Tari Saman pun dikenal sebagai tarian tradisional berasal dari Aceh, yakni dikembangkan dari permainan rakyat berupa tepuk Abe. Seiring perjalanan waktu, tari ini bisa berkembang/meluas ke berbagai daerah di Indonesia.
Guru-guru tari pun biasa melatih tari Saman seperti di sanggar-sanggar tari, sekolah-sekolah hingga pondok pesantren. Bahkan biasa pula ditampilkan untuk menyemarakkan berbagai jenis acara.
Baca Juga: General Check Up Digelar 3 Hari, Rektor UMY: Jika Terdapat Penyakit Dapat Segera Tertangani
Seperti halnya, saat digelar halal bi halal di Omah Ngaji Sidoarum Godean Sleman, belum lama ini, antara lain disemarakkan dengan pentas tari Saman serta seni hadrah modern dari santri-santri Omah Ngaji.
“Selain tari Saman yang tetap bisa eksis di berbagai daerah sampai sekarang, dalam kesempatan tersebut kami juga menampilkan tari kreasi, Rahmatan Lil’Alamin,” ungkap guru tari serta salah satu panitia halal bi halal di Omah Ngaji, Safitri.
Fitri sapaan akrab Safitri yang juga mengajar seni tari di beberapa sekolah menjelaskan, tari Saman termasuk jenis tarian yang banyak diminati dari anak-anak hingga remaja. Sehingga mereka merasa senang dalam berlatih, lalu sewaktu-waktu dapat dipentaskan.
Pada kesempatan tersebut yang tampil menarikan tari Saman terdiri dari Fara, Qila, Jenissa, Aloudya, Lia, Mishel, Alif, Nurul, Venia, Ida dan Na’imah. Kostum penari diambilkan dari tempatnya, sebab ia juga menyewakan aneka kostum tari.
Baca Juga: Tiket Konser Coldplay Jadi Mahar Pernikahan Langsung Viral
Ibu dari tiga anak ini pun merasa senang, minat mempelajari seni tari datang dari berbagai kalangan. Beberapa jenis tari klasik yang diajarkan, misalnya Nawung Sekar, Sekar Putri, Tari Golek dan Gambyong.
“Kalau tari kreasi baru lebih banyak lagi, termasuk yang diciptakan beberapa tokoh tari maupun pentas awalnya dilakukan oleh sanggar seni tari seperti milik Pak Bagong Kussudiardja hingga sanggar Kembang Sore,” urai Fitri.
Semua jenis tari yang diajarkan, lanjutnya, memiliki kekhasan dan makna tersendiri. Khususnya dalam tari Saman, antara lain ada gerakan pembuka atau gerakan bersalaman (penari mengucapkan salam pembuka).
Ada pula gerakan meletakan kedua tangan di depan dada. Sedangkan gerakan intinya antara lain, para penari melakukan gerakan berupa menepuk paha, dada, dan menepuk tangan yang menciptakan irama khas.
Baca Juga: Kasus Sifilis Melonjak, Dinkes DIY Pastikan Seluruh Puskesmas Siap Layani Penderita
Artikel Terkait
Sempat vakum 3 tahun, Boyolali gelar parade tari 18 jam nonstop peringati 'World Dance Day'
Tari Kuntulan Hibur Warga Tempel Sleman, Penarinya Mulai dari Pelajar SMP hingga Ibu Rumah Tangga
Sanggar Tari Nuansa Tradisi dan Bregada Rekso Winongo dihadirkan di Alkid Kraton Yogyakarta, ini alasannya
Kolaborasi Mini Zoo Jogja Exatorium dan Sanggar Duabelas, Seni Tari Sarana Penanaman Karakter Anak
Lomba Cipta Gerak Tari Kreasi Diikuti 20 Peserta dari SMA-SMK se-Gunungkidul, Ini Tujuannya