Masjid Pura Mangkunegara punya bangunan yang disebut maliqin dan kuncungan, apa itu?

photo author
- Kamis, 6 April 2023 | 11:45 WIB
Maliqin, bangunan untuk tradisi khitanan putra raja di Masjid Pura Mangkunegara.  (Foto: Koko Triarko   )
Maliqin, bangunan untuk tradisi khitanan putra raja di Masjid Pura Mangkunegara. (Foto: Koko Triarko )


HARIAN MERAPI - Sebagai masjid tua di Jawa, Masjid Pura Mangkunegara punya keunikan tersendiri. Di antaranya adalah bangunan yang disebut maliqin dan kuncungan.


Seperti halnya masjid tua di Jawa zaman kerajaan, Masjid Pura Mangkunegara pada juga menjadi pusat kegiatan budaya dan tradisi.


Karenanya, Masjid Pura Mangkunegara yang merupakan masjid tua di Jawa punya bangunan untuk memisahkan acara tradisi dan keagamaan.


Namun pada zamannya, Masjid Pura Mangkunegara hanya boleh digunakan untuk kegiatan tradisi keraton. Misalnya, khitanan putra raja atau perkawinan para pangeran.


Bangunan yang disebut maliqin dan kuncungan adalah dua bangunan untuk memisahkan kegiatan tradisi di lingkungan Masjid Pura Mangkunegara tersebut.


Kedua bangunan itu terletak di bagian luar serambi masjid, namun masih dalam satu kompleks masjid. Keseluruhannya dipagari tembok keliling berbentuk melengkung.


Bangunan yang disebut maliqin terletak di selatan serambi masjid. Bentuknya mirip sebuah menara pendek, dan berfungsi sebagai tempat khitanan putra raja atau kerabat keraton.


Maliqin dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara V yang memerintah sejak tahun 1881-1896 Masehi.


Dulu sebelum seorang anak dikhitan atau disunat, bersama keluarga dan masyarakat dikumpulkan terlebih dulu di serambi masjid.


Di zaman itu, prosesi tersebut dimeriahkan dengan kesenian rebana, dan ritual khusus atau selametan.

Gapura Masjid Pura Mangkunegara.
Gapura Masjid Pura Mangkunegara. (Foto: Koko Triarko)

 


Setelah semuanya siap dilakukan, sang anak yang akan disunat dibawa masuk ke maliqin untuk dikhitan.


Pada masa berikutnya oleh KGPAA Mangkunegara VII di tahun 1916-1944, maliqin diperkenankan untuk digunakan oleh masyarakat umum.


Sementara itu bangunan yang disebut kuncungan atau markis berada di depan serambi, persis lurus dengan pintu gapura dan pintu masuk masjid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X